Sequel ( Bonus Chapter ) ♟️

7.5K 339 8
                                    

♟️

♟️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♟️

Beberapa bulan kemudian.

"Wah, luar biasa"

Jeno yang dari tadi mendengar decak kagum dari sampingnya pun terbangun. Perlahan menggeliat. Mata nya, ia paksa membuka walau berat dan pedih.

Jaeminnya, sedang bersandar pada head board ranjang dan menyalakan serial Netflix di tv kamar mereka.

Sejak kapan Jaemin hobi menonton film ?

Beberapa bulan telah berlalu. Jaemin pun sudah melahirkan anak pertama mereka, Lee Juno. Nama yang dipilih Jaemin ketika bayi itu telah berada di gendongan sang suami.

Jeno pun setuju dengan nama yang disarankan Jaemin. Lagi pula, bagus juga pikirnya. Sekarang bayi mereka sedang mendapat istirahat total, karena sejak semalam Juno tidak tidur nyenyak.

Yang mengharuskan Jeno dan juga Jaemin untuk begadang kemarin. Mereka baru saja menutup mata mereka pada pukul 4 pagi. Dan itu sangat gila.

"Jaemin sayang" Jeno memanggil Jaemin dengan suara serak khas bangun tidurnya. Jaemin menoleh.

"Oh, Jeno. Kau terbangun karena aku ?" Jeno mengangguk singkat. Lalu terkekeh. Jeno menggeser posisinya, menjadikan paha Jaemin sebagai bantalnya.

Wajah rupawannya pun, ia tenggelamkan pada perut rata Jaemin. Hangat sekali.

Jaemin mengerjap bingung. Ah dia tahu.

Jeno sedang dalam mode manja. Baiklah, akan Jaemin ladeni.

Jaemin mengelus surai Jeno. Hari ini sangat cerah dan hangat. Diluar pasti sangat segar.

"Kau sedang melihat film apa ?"

"Ini, tentang persahabatan yang rusak akibat lelaki brengsek"

"Sejak kapan kau pandai mengumpat begitu hm ?" Jeno terkekeh samar. Jaemin mendelik.

"Ish, kan memang begitu"

"Bagaimana ceritanya ?"

"Ini juga belum selesai lihat. Lihatlah bersama denganku"

"Baiklah" Jeno bangun dari posisinya. Lalu ikut bersandar.

Mereka menonton film itu bersama. Tak terasa setengah dari film sudah mereka tonton. Jaemin sungguh terhanyut dalam film. Sedangkan Jeno, dia hanya ikut - ikutan saja.

Jeno menolehkan wajahnya menatap Jaemin. Ia penasaran dengan ekspresi wajah Jaemin. Jeno menahan tawa sekarang. Wajah Jaemin tampak bingung.

Jeno merangkul tubuh Jaemin.

"Kenapa ekspresi wajahmu seperti itu ? Lucu sekali" Jaemin mendelik.

"Ish, aku sedang serius" pipi Jaemin menggembung marah. Jeno mengangguk - angguk.

Kasar [Nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang