🌏 PROLOG 🌏

480 399 437
                                    

SELAMAT MEMBACA

| PROLOG : Kebebasan hanyalah khayalan |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| PROLOG : Kebebasan hanyalah khayalan |

Φ¤¤¤•••¤¤¤Φ

"L I H A T anak itu. Sungguh menyedihkan!"
"Jangan dekat-dekat dengannya!"
"Dia pembunuh!"
"Kau tak boleh melewati garis itu atau kau akan mati!"
"Bocah itu iblis! Dia tak punya orangtua!"
"Hahaha! Berikan nyawamu untuk melindungi desa ini."
"Kau kan sudah banyak dosa, jadi matilah dengan cara yang mulia!"
"Biarkan dia, jangan sampai dia lepas dari kayu itu!"
"Iblis! Iblis! Seharusnya dia sudah dibunuh!"

Di sudut desa yang jauh dari pusat kota, ketika mentari di ujung barat menampakkan cahaya kuning-keorenan, seorang bocah berusia delapan tahun diikat di atas kayu yang dibangun di tengah-tengah rumah para warga.

Badannya yang kurus lemah dan tak berdaya terlilit rantai sihir, sementara kedua kaki penuh lukanya diborgol dengan besi yang serupa. Dia tak punya kesempatan untuk kabur bahkan tak punya kekuatan untuk merespon ejekan, cacian, dan makian yang orang-orang layangkan untuknya.

Dia tak punya harapan, hanya keputusasaan penuh kegelapan sehingga ia memohon agar malam segera tiba, karena dengan begitu dirinya akan terbebas dari pasang mata yang merendahkan dan kemungkinan dia mati akan lebih besar.

Sebab saat malam datang. Desa akan menjadi sepi, berubah menjadi tak berpenghuni. Orang-orang pada bersembunyi, menyelamatkan diri dari sekawanan binatang buas yang menerjang tanpa izin.

Sejak, beberapa bulan yang lalu, desa kecil yang dekat dengan hutan ini kedatangan tamu tak diundang, selalu memburu dan tak jarang melukai para warga.

Namun, ketika dia menjadi alat-tidak lebih tepatnya menjadi tumbal yang menggantikan mereka, sekawanan hewan buas itu mati, benar-nenar kehilangan nyawa padahal dia tak melakukan apa-apa hanya berdiam diri diikat di atas kayu dan menjadi objek santapan mereka.

"Eugh." Bocah itu menggeliat tak punya suara untuk berkata dengan keras. Dia menatap sekelilinngnya yang perlahan menghitam, mencoba mendongakkan mata memandang burung yang mengepakkan sayap penuh keagungan.

Dia tersenyum, sangat tipis hanya menarik sudut bibir saking lemahnya kondisi dia saat ini.

"Aku ingin bebas," kata dia tanpa sadar sembari memejamkan mata sebentar.

Setelah itu, bocah itu terkejut mengangah tak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Mendadak ketika dia membuka matanya, tubuhnya yang terikat erat terlepas dari jeruji dan berdiri menginjak tanah setelah ditahan selama 3 bulan lamanya.

Dia terdiam, tak bisa berekspresi lagi, tersenyum pun dia tak merasa senang. Namun dalam hati dia bersyukur karena dia telah bebas, artinya dia bisa melakukam satu hal yang selama ini sudah menjadi tujuannya.

Satu hal yang diinginkannya sejak lahir.

Dia pun melangkah tertatih-tatih. tersaruk-saruk berjuang meninggalkan desa.

Walau binatang buas nanti menyerang dan mereka sudah tak punya tumbal lagi, mereka tidak lemah, mereka bisa menggunakan sihir, jadi dia tak perlu mencemaskannya, lagipula jika dirinya tetap berada di desa itu dia tidak tahu kapan dia akan membunuh orang lagi. Meskipun tak tahu kenapa dan bagaimana dia membunuh, fakta bahwa dia telah membunuh banyak makhluk hidup tidak mengubah kenyataan itu.

Jadi dia tak akan mengubah keputusannya

Akhirnya, bocah itu telah sampai di tujuannya, berdiri di atas tebing merentangkan tangan sambil menutup mata. Ia berpose seperti burung dengan sayapnya yang mekar. Bocah berambut dua warna dengan bola mata sebiru samudra itu tersenyum siap menerjang sesuatu yang mungkin tak orang lain pikirkan.

Dia menghitung dalam hati mencoba mencari memori yang bisa dikenang, sayangnya semuanya hanya berisi penderitaan. Tak ada yang perlu disesali, keputusannya memang hal yang sangat tepat.

Dia tersenyum menarik napasnya sebentar, kemudian menjatuhkan dirinya ke bawah. Merasakan kebebasan walau hanya sementara

"Selamat tinggal dunia."

Saat itu keinginannya benar-benar terpenuhi. Satu keinginan, bahwa dia ingin lenyap dari dunia yang kejam ini.

•••••••••••

BERSAMBUNG

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT YA!

INI CERITA FANTASIKU YANG PERTAMA.

Ceritanya tentang penyihir kecil dan petualangan. Bakalan lebih dominan aksi dan kehidupan si tokoh utama ketimbang kisah cintanya:v Ini bukan cerita teenfiction, tapi cinta-cintaan pasti ada kok. Jadi, hati-hati kalau baca cerita ini. Harus persiapkan hati dan mentalnya. Soalnya aku bakaan bikin alur yang roller coaster:v

Dan yang paling penting, semua yang ada dicerita ini adalah hasil imajinasiku. Catat ya!

Baca cerita ini imajinasinya harus jalan. Biar bisa ngebayangin setiap adegan yang terjadi:)

JANGAN LUPA,

AJAKIN TEMEN2 JUGA BUAT BACA:)

MAKASIH SUDAH MAU MAMPIR, SEE YOU SOON!

QUESTIONABLE TRUTH: The Initial Journey (Hiatus Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang