🌏 5 < PANGERAN BERMULUT TAJAM>🌏

265 274 195
                                    

HAPPY READING! JANGAN LUPA IMAJINASINYA DIGUNAKAN YA:)

HAPPY READING! JANGAN LUPA IMAJINASINYA DIGUNAKAN YA:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|CHAP 5 : PANGERAN BERMULUT TAJAM|

Vrallo : Semua makhluk hidup punya sifatnya masing-masing,

Φ¤¤¤•••¤¤¤Φ

K E R I B U T A N dari perutnya yang berteriak, terus membuat Vrallo tak berhenti merasa malu. Dia belum makan sejak dua hari lalu tapi Domina masih belum datang juga. Sudah 10 menit sejak kepergiannya, namun belum ada tanda keberadaannya bahkan batang hidungnya pun belum terlihat.

Bukan maksud Vrallo yang tak tau terima kasih, dia hanya heran memikirkan apa yang tengah dia lakukan hingga membutuhkan waktu lebih lama dari seharusnya.

Vrallo yang merasa bosan sekaligus tidak tahu harus berbuat apa, kembali melamun berkutat dengan pemikirannya yang tak berarti, dia menarik napas, termangu menatap ruangannya yang dominan coklat. Dia tengah mengamati meski kepalanya tidak mencerminkan demikian.

Namun perutnya tiba-tiba merasa mulas mendesak sang empu agar segera bergegas.

Vrallo lantas beranjak, terburu-buru keluar menapaki jalan yang terlihat oleh matanya. Dia bergerak tanpa bertanya ataupun berpikir sebentar. Hingga karena kecerobohannya dia hampir menabrak sesuatu.

"Ah." Vrallo berjengit berhenti lantaran kaget.

"Lo seharusnya hati-hati."

Seketika Vrallo tersentak, menoleh ke belakang tak menyadari ada orang yang sedang berdiri beberapa meter darinya.

"Ah maafkan aku," sesal Vrallo menundukkan kepala.

"Maaf? Buat apa?" Dia melemparkan pertanyaan, membuat Vrallo mendongak menatapnya dengan alis tertaut.

"Anu, aku tidak mengerti dengan apa yang kamu katakan, tetapi aku meminta maaf karena telah berbuat salah. Ah lebih dari itu. Kumohon beritahu aku di mana letak toilet berada?" Akhirnya Vrallo memberanikan diri, tertekan permasalahan yang mengganggunya tanpa tahu waktu.

"Lurus aja lalu belok kanan."

"Terima kasih-"

"Straud Lorell." Orang itu memotong pembicaran Vrallo, terlihat paham pada gelagat Vrallo yang ingin mengucapkan nama tapi tidak tau siapa namanya.

"Terima kasih Straud!" ulang Vrallo tersenyum langsung melesat pergi meninggalkan Straud-lelaki yang membawa setumpuk pakaian terbengong menatapnya dengan tercengang.

QUESTIONABLE TRUTH: The Initial Journey (Hiatus Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang