🌏 8 < AWAL MATAHARI TERBIT >🌏

123 104 44
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN SELAMAT MENIKMATI.

SELAMAT MEMBACA DAN SELAMAT MENIKMATI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| CHAPTER 8 : AWAL MATAHARI TERBIT |

Domina: Layaknya pelangi yang datang setelah hujan, senyum pun muncul setelah tangis yang menyakitkan.

Φ•••¤¤¤•••Φ

D I waktu ketika gelap mendominasi semesta, pekat hitamnya memberi tekanan bersama sunyi yang turut menambahkan. Orang-orang telah bermimpi, digantikan bunyi makhluk liar yang bernyanyi.

Tetapi ada yang masih terduduk menikmati, merasakan semilir angin yang berlari di bawah kilau rembulan dan bintang yang berjejer rapi.

Dia adalah Frig-masih senantiasa menyeruput secangkir teh yang sudah tak hangat sembari duduk di atas jendela tua memegang sebuah bola berwarna biru yang bersinar. Dia sedang bersantai, tapi sebenarnya sedang mengobrol dengan seseorang di seberang sana.

"Kau tidak lagi berpikir hal yang aneh-aneh bukan?" Sosok itu menyipitkan mata, menyelidik Frig yang terkekeh.

Saat ini Frig sedang berbicara dengan orang lain, bukan melalui tatap mata atau surat menyurat melainkan dengan magic ball, benda yang dapat membuatnya berbicara dengan siapa saja secara langsung meski lawan bicaranya berada di tempat yang jauh sekalipun.

"Tentu saja tidak." Frig menggeleng.

"Aku hanya tertarik sebab semuanya akan menjadi menarik," kata Frig menengadahkan tangan ke atas, membayangkan sesuatu yang terlintas dalam benaknya.

"Akan tetapi." Frig menjeda, mengubah pandanganya ke luar menatap pemandangan yang tidak terlihat apa-apa.

"Dia hitam, namun akan berubah bersinar," lanjut Frig ambigu, disertai sunggingan senyuman yang patut dipertanyakan.

"Maksudmu?" Orang itu tak paham.

"Lupakan. " Lantas orang itu mencebikkan bibir, langsung kesal pada tingkah Frig yang telah membuatnya penasaran tapi malah digantung begitu saja.

"Lalu bagaimana dengan hasil misimu kali ini?" Frig mengubah pembicaraan kembali menatap ke arahnya lagi, terlihat sosok di depannya meremas tangan, memasang ekpresi khawatir.

"Seperti yang sudah di duga. Ada yang aneh dengan saat ini."

"Benarkah?"

"Yeah."

"Kalau begitu kapan kau pulang?" tanya Frig penasaran.

QUESTIONABLE TRUTH: The Initial Journey (Hiatus Sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang