SELAMAT MEMBACA
| CHAP 2 : TERDAMPAR DI TEMPAT ASING |
Dilon : Teman adalah orang yang selalu merepotkan.
Φ•••¤¤¤•••Φ
M E N D A R A T di depan bangunan kumuh bertingkat dua, lelaki berbola mata merah tergeletak letih merasakan nyawanya diujung tanduk, sementara ketiga temannya berjalan tanpa dosa masuk begitu saja mengabaikannya yang tak berdaya. Namun karena sudah terbiasa, dia hanya menghembuskan napas memejamkan mata tertidur di atas tanah yang dipenuhi kotoran dan kuman, walau ogah-ogahan, tapi yang namanya lelah pasti akan melupakan sekitarnya.
Lark yang masih dalam kondisi prima, mendorong pintu dengan paksa sehingga bunyi brak menggema dalam ruangan yang dipenuhi kegelapan, orang-orang sudah pada tidur karena malam memang sudah larut. Ketiganya langsung berjalan menaiki lantai atas, dengan langkah perlahan supaya tidak menimbulkan keributan, tetapi ketika sampai dilorong, sebuah suara terdengar, dan bersamaan dengan bunyi petir yang menyambar sosok tak diundang berdiri di hadapan mereka, muncul dengan mengejutkan sambil membawa lilin yang membuat wajahnya terlihat menyeramkan.
Spontan keduanya berteriak, berbeda dengan Vernell yang hanya terkejut sebentar. Sosok itu pun langsung terbahak-bahak, sambil memegangi perutnya saking terhibur dengan aksi yang sengaja ia buat, meski mendadak rencananya sukses besar.
"Hahaha! Muka kalian kocak banget," katanya tertawa seperti tidak punya niat untuk menghentikannya.
Lark yang kesal menendang tulang keringnya dengan keras, sehingga dia pun mengaduh dan berganti dialah yang ditertawakan, tetapi Lark tak punya simpati dan berjalan duluan bersama Luke dan Vernell meninggalkannya seorang diri dalam rasa sakit yang disebabkannya.
Namun, noda yang ditinggalkan membuat matanya terbelalak, dan seketika dia bergegas mengejar mereka, memastikan bahwa firasat buruknya hanyalah sekadar dugaan, tetapi yang namanya kenyataan selalu berbeda dengan apa yang diharapkan, dan akhirnya bola mata hijaunya melebar begitu menyaksikan objek di hadapannya, kakinya tak bisa digerakkan, dan badannya melemas tak bertenaga.
"Lo enggak papa?" Dia buru-buru mendekati mereka, tanpa tahu bila sedetik setelahnya dia merutuki kebodohannya.
Vernell geleng-geleng kepala, sementara Lark yang muncul dari belakang melempari wajahnya dengan tanaman herbal. Untuk kedua kalinya, sosok itu terkena serangan Lark yang menyakitkan, ingin membalas, tapi segera ia urungkan mengingat seberapa menyeramkannya Lark, remaja 15 tahun di depannya yang memiliki rambut berwarna merah semerah darah.
"Kau jahat Lark! Seenaknya melempariku dengan tanaman berduri seperti itu!" Dia mengaduh, tapi jawaban Lark semakin membuatnya dongkol.
"Buat lo segitu gak masalah kan? Dan lagi berhentilah menggunakan kalimat resmi, jijik tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
QUESTIONABLE TRUTH: The Initial Journey (Hiatus Sementara)
FantasíaDi dunia yang penuh dengan hal fantasi, ada seorang anak yang dipenuhi misteri. Dia adalah Vrallo yang saat bayi sudah membunuh binatang Dia adalah Vrallo yang saat balita sudah membunuh manusia Dia adalah Vrallo yang saat kecil sudah membinasakan...