SELAMAT MEMBACA SELAMAT MENIKMATI.
| CHAPTER 10 : MISI BERSAMA DILON |
Straud: Jika ingin melakukan sesuatu maka lakukanlah! Jangan menahannya.
Φ¤¤¤•••¤¤¤Φ
S E U S A I kepergiannya ke kota, Vrallo berpapasan dengan Frig, atau lebih tepatnya dia duduk di ruang tamu sengaja menunggu kepulangan Vrallo yang berakhir kelelahan.
Saking semangatnya melihat sana-sini, Vrallo sampai lupa tenaga, juga lupa waktu hingga ia kembali ketika langit mulai petang. Vrallo tidak melakukan hal besar, mereka berempat hanya bersenang-senang, berbagi tawa, dan melakukan hal-hal remeh lainnya. Vrallo sangat bersyukur, tidak lupa sangat berterima kasih pada mereka yang telah membuat Vrallo merasakan perasaan yang sudah lama dia damba, salah satunya adalah Frig. Orang yang telah menyuruh Domina, Shion, dan Dilon.
"Bagaimana perjalananmu?" tanya Frig mengangkat sebelah kaki, duduk dengan sikap bossy.
"Sangat menyenangkan, omong-omong terima kasih banyak aku sangat menikmatinya," balas Vrallo tersenyum manis, berbeda dengan Frig yang terkesiap, syok melihat perubahan pada sikap Vrallo.
Setelah sebelumnya raut itu dihiasi tangisan dan tak hentinya memohon agar dibunuh, kini ekspresinya terlihat lebih cerah, energi positif mulai menyelimutinya. Frig tersenyum ikut senang menyaksikan transformasi yang hanya terjadi dalam selang waktu beberapa hari.
"Baguslah, kau lebih terlihat hidup daripada sebelumnya," ucap Frig menyentuh kepala Vrallo, menciptakan sengatan yang kontan membuat hati Vrallo berdesir hangat.
"Anu—aku apa aku boleh tinggal di sini?" kata Vrallo gugup, memalingkan wajahnya yang bersemu.
"Tentu, itung-itung bertanggung jawab karena menyakitimu. Tapi karena kau menumpang di sini kau pastinya akan diberi makanan enak, tempat tinggal layak, dan fasilitas lainnya. Ini semua mahal loh! Makanya tidak segratis itu," ujar Frig kontradiksi.
"Hah?!" Vrallo sedikit tak terima melotot lantaran kaget. "Maksudmu aku harus bayar?"
"Tidak." Frig menggeleng cepat. "Lagipula mana mungkin kau punya uang, " lanjut Frig mengejek Vrallo.
"Uh." Vrallo terhina, tertohok tidak bisa membantah. "Lalu aku harus apa? Katanya aku bebas tinggal di sini?"
"Bebasmu hanya untuk tidur, lainnya kau harus memberi konstribusi. Misalnya bekerja?"
"Kerja apa?"
"Jadi babu."
Vrallo terdiam, Frig langsung terbahak tanpa sebab. Sudah Vrallo bilang Frig itu orang aneh.
"Baiklah." Vrallo mengiakan percuma berdebat dengannya.
Karena hal itulah Vrallo kini sedang kerja rodi, memasukkan baju-baju kotor ke dalam keranjang yang dibawahnya. Biarlah Vrallo berutang banyak pada Frig, itung-itung ini untuk membalasnya, lagipula jika dibandingkan dengan Frig, yang dilakukannya tidak ada apa-apanya terlebih pekerjaan yang Vrallo kerjakan tidak terlalu berat dia hanya membantu Straud—orang yang bertugas sebagai pelayan di kediaman besar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUESTIONABLE TRUTH: The Initial Journey (Hiatus Sementara)
FantasyDi dunia yang penuh dengan hal fantasi, ada seorang anak yang dipenuhi misteri. Dia adalah Vrallo yang saat bayi sudah membunuh binatang Dia adalah Vrallo yang saat balita sudah membunuh manusia Dia adalah Vrallo yang saat kecil sudah membinasakan...