2

21.1K 5.7K 4.9K
                                    

Sebelumnya bubur dan soto tuh, kalau yang ini makan bakmi. Tempatnya kurang lebih 300 meter dari dua tempat makan tersebut.

Disini ada Jinyoung, Seungmin, Yonghee, dan Eric. Tentu saja tuan muda Eric yang mentraktir mereka. Lagi ulang tahun ceritanya, makanya seharian ini Eric bakal ajak teman-temannya ke mall atau ke tempat wisata untuk merayakan ulang tahunnya.

"Eh Nyoung, gimana masalah lo sama si Jaemin? Udah selesai?" Tanya Eric penasaran, sebab dirinya kan kenal Jaemin, dan Jaemin tidak pernah berkelahi.

"Belum," jawab Jinyoung. "Gue udah bilang gak sengaja, dianya gak percaya. Ck, padahal gue disenggol motor juga, makanya gue nyenggol motor dia."

"Ohh, jadi awalnya lo disenggol orang, terus lo oleng makanya nyenggol Jaemin?" Tebak Yonghee berhasil menangkap maksud Jinyoung.

"Iya, gue mau minta maaf ke dia, tapi gak jadi karena dia keburu nyolot."

Eric bergidik. "Hati-hati, di gengnya Jaemin ada preman pasar, nanti habis lo dihajar sama dia."

"Emang siapa sih? Yang mukanya mirip panda? Kenapa takut? Jinyoung gak salah," tanya Seungmin.

"Bukan masalah benar atau salah, Min. Itu orang kalau udah emosi ya emosi."

"Tapi di sisi lain, gue penasaran..."

"Kenapa?"

"Gue kenal Jaemin, kenal doang tapi gak deket. Bukannya dia temennya Jeno dan kawan-kawan? Kok beda geng?"

Eric menghela nafas. "Dulu mereka tuh nempel kayak perangko. Tapi semenjak Bomin koma, mereka kepecah jadi dua kubu. Jeno, Haechan, Yangyang, Felix, Hyunjin, Jisung, sama Sanha. Jaemin, Soobin, Jihoon, Junkyu, Sunwoo, sama gue. Kalau si Yoshi netral, dia malah bodo amat sama masalah kita. Bahkan dia sempet bilang kalau kita gak baikan, dia bakal ngelakuin sesuatu."

"Lah, terus si Renjun? Bukannya ada yang namanya Renjun?"

"Dia orang baru, temen jauhnya Jaemin sama Bomin. Gak jauh beda kayak Seungmin sama Hyunjin, Jisung, Felix gitu lah."

Ohhh, seperti itu. Yonghee mulai paham. "Mereka pecah karena satu masalah, bener gak?"

"Iya."

"Kalau begitu, seharusnya mereka bicara baik-baik, gak pecah begitu. Gini, kalau masalah mereka disebabkan karena dua orang, seharusnya mereka bisa selesaiin itu, karena dua lawan banyak, otomatis yang dua bermasalah itu bakal baikan."

"Gak segampang itu," sanggah Eric tak setuju. "Satu orang koma, dan yang koma ini malah dituduh jadi penyebab kecelakaannya si Jongho yang sekarang dibawa ke luar negeri sama orang tuanya. Padahal, Bomin ini juga korban, dia koma. Gue gak bermaksud ngehasut atau apa ya, tapi faktanya memang gitu. Mereka berdua kecelakaan karena ulah empat orang."

"Tunggu, empat orang?" Sela Seungmin. "Hyunjin bilang ke gue kalau Bomin kecelakaan gara-gara Jisung. Kok bisa empat orang?"

"Walaupun gue gak ada di circle mereka, gue yakin ada empat orang," jawab Jinyoung mengambil alih pembicaraan Eric.

"Tau dari mana?"

"Insting, tau sendiri insting gue kuat."

Padahal, Jinyoung memang tahu empat orang yang dimaksud. Hanya saja, dia merasa tidak berhak ikut campur ke dalam masalah teman-temannya Eric. Dia orang luar, tidak dekat dengan siapapun. Kalau dia jujur, memang ada yang percaya?




















































LI(E)AR | 00 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang