6

16.5K 4.7K 4.4K
                                    

Seungmin dibunuh.

Jinyoung emosi, siapa yang membunuh Seungmin. Dia itu anak baik, tidak punya musuh. Bagaimana bisa dia dibunuh?

Badan yang terbujur kaku dengan kain putih menutup tubuhnya tersebut membuat hatinya bergejolak. Eric dan Yonghee juga sama, mereka marah.

Para polisi dan warga sekitar menganggap kematian Seungmin akibat tabrak lari, tapi tidak bagi mereka. Satu jam yang lalu, Seungmin yang ingin berkunjung ke rumah Yonghee untuk meminjam buku membatalkan janjinya. Seungmin bilang Felix akan datang ke rumahnya, bukankah itu berarti Felix lah pelakunya?

Ingin melapor ke polisi, tapi mereka tidak memiliki bukti. Mereka bisa dituntut atas pencemaran nama baik─semisal Felix bukan pelakunya.

"Saya dengar suara bruk keras, tapi saya pikir suara tong sampah jatuh. Eh gak lama kemudian ada suara yang sama. Saya yang lagi cuci piring langsung taruh piringnya ke rak lalu cuci tangan, habis itu saya keluar dan liat Seungmin di jalan," jelas wanita berumur empat puluh tahunan yang merupakan tetangga Seungmin.

"Anda mendengar suara itu berapa kali?" Tanya polisi yang bertugas.

"Dua kali."

"Kemungkinan dia ditabrak dua kali. Tabrakan pertama dia masih bisa bangun, karena itu si pelaku tabrak dia dua kali," bisik Eric kepada Jinyoung.

"Kenapa Felix tabrak dia? Emang Seungmin punya masalah apa sama dia?" Tanya Yonghee.

"Kalau Felix memang pelakunya, masalahnya pasti gak jauh dari kecelakaan si Bomin sama Jongho."

"Temen lo gak bisa baikan?" Jinyoung balik badan menghadap Eric. "Lo mau korban bertambah karena perpecahan kalian? Bicarain baik-baik, ini masalah nyawa."

"Gue setuju sama Jinyoung, gue takut masalah itu merembet kemana-mana. Lo liat Seungmin, dia gak ada sangkut pautnya sama masalah itu jadi korban juga. Gue jadi bingung, pembunuhnya siapa sih? Kalian berdua beneran gak tau?"

Eric dan Jinyoung serempak menggeleng.

"Eric!!!"

Astaga Soobin, kenapa kamu berteriak di situasi begini sih? Eh tunggu, kenapa dia terlihat panik begitu?

"Lo mau kemana, Bin? Perasaan baru sampe," heran Eric melihat Soobin membuka pintu mobilnya, masuk kembali.

"Sunwoo berantem sama Jeno di rumah sakit, gue susul mereka dulu ya!"































































"Udah woi udah! Ini rumah sakit!" 





Bruk!




"Aduh!"

Nah kan. Si Junkyu jatuh kesenggol Jeno.

"Kyu, lo gak apa-apa kan?!" Jaemin dengan sigap membantu Junkyu berdiri. Dia ngilu sendiri, jatuh dalam keadaan kaki patah membuatnya merinding.

"Kalian berantem di rumah sakit biar sekalian berobat? Bagus."

Tidak habis thinking. Lihatlah, yang begini katanya ingin bersatu kembali? Sanha ragu. Sebenarnya, sudah empat kali terjadi seperti ini. Saat tidak ada dirinya, pasti ada yang baku hantam.

Pertama Jisung dengan Jihoon, kedua Felix dengan Jihoon, ketiga Haechan dengan Eric, keempat Hyunjin dengan Jaemin, hari ini Jeno dengan Sunwoo.

"Udahan ya berantemnya, kalian berantem di tempat umum loh, malu diliatin orang."

LI(E)AR | 00 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang