Maksud pertanyaanku di awal chapter sebelumnya bukan karena yang mati ada kloningnya ya. Maksudnya gini, (misalnya) yang mati ada yang perannya antagonis, tapi kenapa dia mati? Begitu~
"Shotaro! Berhenti!"
Perintah Renjun diacuhkan, yang diperintahkan malah menjadi-jadi. Woobin hanya pasrah, sebab pukulan Shotaro kuat sekali sampai ia tak mampu membalas.
Tidak ada orang lain di taman, Renjun sebagai satu-satunya orang yang tidak terlibat perkelahian tak bisa menghentikannya. Shotaro diselimuti emosi.
Renjun jadi menyesal telah memberi tahu Shotaro bahwa Woobin menguping omongannya. Kalau sudah begini hanya Yoshi yang bisa menghentikan Shotaro. Namun entah kemana orang itu.
Njun, Yoshi disuruh Jihoon ke rumah Chani. Sabar ya.
"Anjing, lo bisa berhenti gak sih?! Kalau Woobin mati lo mau tanggung jawab?!"
"Ini pelajaran buat dia, gue benci orang yang kepo soal privasi!"
"Gue ngerti, tapi lo mikir! Tindakan lo bisa kena pidana, lo mau masuk penjara?!"
"Gak peduli!"
Masa bodo kena pukul juga, Renjun menarik paksa Shotaro agar mundur dan berhenti. Kalau ada polisi lewat masalah menjadi panjang, dia malas berurusan dengan polisi. Sudah cukup baginya bolak-balik ke kantor polisi, sudah lama sih...
"Woi?! Apa-apaan ini?!"
Jungmo yang baru datang langsung mendorong Shotaro menjauh dari Woobin. Renjun yang berada di belakang Shotaro ikut terdorong lalu jatuh, kasihan...
"Bin, lo gak apa-apa kan?! Ayo ke rumah sakit, siapa tau tulang pipi lo patah."
"Gak usah nakutin gue, gue gak apa-apa."
Jungmo mengangguk sekilas, lalu menatap marah Shotaro. "Kalau lo ada masalah sama Woobin, gak usah pake kekerasan!"
"Dia ngusik privasi gue! Lo pikir gue orangnya penyabar? Gak sama sekali!"
"Keliatan sih, jangan-jangan lo pernah bunuh orang gara-gara kemakan emosi?"
"Kalau iya? Lo mau apa? Laporin gue? Silahkan! Lo pikir gue peduli?"
Aduh, bagaimana cara menghentikan Shotaro? Dia marah sekali, Renjun harus menelpon Yoshi lagi agar cepat datang kemari. Nanti kalau Shotaro berkelahi dengan temannya Woobin tambah panjang urusannya.
"Denger baik-baik, gue gak akan marah kalau temen lo gak nguping privasi gue. Ck, jadi tukang nguping kok bangga," decak Shotaro.
"Cuma gara-gara nguping lo marah?! Gila lo!"
"Jangan nyari ribut, jing."
"Lo yang nyari ribut sama gue, Woobin temen gue, gue gak terima!"
Melihat Shotaro maju, Renjun menariknya mundur sambil menunggu telponnya diangkat Yoshi. Kenapa dia berada di situasi begini sih?! Dia jadi menyesal.
"Halo?"
"Lo kemana hah?! Buruan kesini, sepupu lo makin emosi!"
"Iya sebentar, disini ada masalah. Ji, gue duluan ya! Shotaro lagi ada masalah."
"LO BELUM JELASIN MASALAH MOBIL! WOI! BOCAH GENDENG, HATOP TU SON HO!"
Renjun menjauhkan ponsel dari telinganya. Astaga, suara Jihoon keras sekali, padahal dia tidak mengaktifkan mode speaker loh.
"Rumah Chani jauh dari sini atau enggak ya? Semoga cepet sampe kesini," gumam Renjun.
BUGH!
KAMU SEDANG MEMBACA
LI(E)AR | 00 Line ✓
Mystery / ThrillerBohong? Itu biasa terjadi. Tapi, kalau pembohongnya banyak? Wah, itu sih beda lagi.