Triple up-!
Oh ya, Seunghwan sama Yunseong kan temennya Renjun. Menurut kalian, mereka berdua sama-sama pingin memecah belah circle Jeno dkk atau justru bantu Jeno dkk selesaiin masalahnya?
Sanha mondar-mandir di depan rumah Yangyang. Katanya setelah dari makam Yonghee, Yangyang ingin membicarakan masalah list milik Jungmo yang ditemukan di jalan bersama Chani. Sanha tidak sendiri, ada Seunghwan dan Jeno.
Satu jam mereka menunggu, ibu Yangyang berkata kalau Yangyang tidak bisa dihubungi. Mereka sudah mencoba menelponnya, tapi hasilnya sama, ponselnya tidak aktif.
Hujan deras begini tidak mungkin Yangyang dan Haechan berlama-lama di makam, mereka bisa masuk angin. Tapi apa, mereka berdua tidak datang sama sekali.
Positive thinking saja, mungkin mereka berteduh karena jalanan licin.
"Gimana? Yangyang bisa ditelpon?" Tanya ibu Yangyang datang dari dapur.
"Belum, tante. Apa mau disusul aja Yangyangnya?" Tawar Jeno.
"Jangan, Jen. Hujan deras gini jalanan licin, bahaya, apalagi kamu naik motor. Mungkin pas hujan agak reda nanti Yangyang sampai di rumah. Saya masuk dulu ya, mau nyupir dulu."
Nyuci piring maksudnya.
"Eh, Yunseong pernah bilang apa aja ke lo?" Tanya Seunghwan setelah ibu Yangyang kembali ke dapur.
"Gue percaya Renjun atau enggak, Haechan yang bikin Chani kecelakaan, Seungmin salah satu orang yang bikin Hyunjin jatuh dari motor, gue gak inget lagi."
"Lo percaya Renjun?" Tanya Sanha. "Dia agak aneh, pertama kali gue ketemu dia, dia orangnya jutek. Sekarang suka banget ngomong hal-hal yang bikin kita bingung. Dia itu siapa?"
"Walaupun gue temennya Renjun, gue merasa dia punya jalan sendiri buat selesaiin urusannya," kata Seunghwan. "Dia memang misterius, dia terorganisir, dia bakal ngelakuin apapun supaya tujuannya tercapai, walaupun resikonya besar."
"Renjun temen jauhnya Jaemin kan? Tapi pas Jaemin ketembak reaksinya biasa aja?"
Lah iya, kenapa Jeno baru kepikiran ya. Harusnya kan Renjun marah atau sedih, tapi reaksinya malah mencurigakan!
"Entah, tanya aja ke Renjunnya. Gue gak berhak kasih tau."
"Oh ya, denger-denger lo itu tahu banyak hal. Gue boleh minta tolong?"
Jeno hanya diam mendengarkan interaksi keduanya. Dia itu bingung mau ngomong apa. Kalian pernah tidak sih berada di situasi ingin berbicara tapi bingung mau bilang apa, sementara teman kalian asik mengobrol sampai mengabaikan kalian?
"Boleh aja asal gak susah."
"Gue minta tolong cari tau tentang Yoshi, Haechan bilang Yoshi sama Shotaro mencurigakan," pintu Sanha.
"Yoshi? Yoshinori?"
"Iya, lo kenal?"
"Kenal sih, tapi gue gak tau Yoshi temen kalian orang yang gue kenal atau bukan."
"Nih fotonya." Jeno menyodorkan ponselnya setelah mengubek-ubek isi galeri, menunjukkan foto Yoshi satu-satunya yang dia punya.
Seunghwan ber-oh ria. "Ohh, gue tau dia siapa. Gue juga tau banyak."
"Oh ya?"
"Iya, dia itu humble. Orang-orang di maaf, pinggiran, pasti kenal dia. Lo sebut aja nama Sakamoto Yoshinori, nanti orang-orang bakal kasih tau lo alamat rumahnya. Dia asalnya dari kota ini, tapi dia kuliah di luar negeri, sekampus sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
LI(E)AR | 00 Line ✓
Misteri / ThrillerBohong? Itu biasa terjadi. Tapi, kalau pembohongnya banyak? Wah, itu sih beda lagi.