9

411 63 5
                                    







"Gausah gugup"

Yunseong tersenyum meraih tangan minhee untuk digandeng. Mereka mengunjungi rumah yunseong-ibu si hwang yang menyuruh.

Pikiran buruk memenuhi otak minhee apalagi setelah menyaksikan rumah besar dan mewah didepannya.

Dia hanya orang biasa, terlalu biasa untuk yunseong. Kosong sebentar, minhee lalu tersenyum miring. Akan bagus jika orang tua yunseong tak menyukainya. Jadi tak perlu repot untuk memikirkan cara untung meninggalkan.

Dibukakan pintu oleh pelayan, mereka disambut pria dan wanita cantik. Elegan sekali, tentu pemilik rumah.

"Silahkan masuk, pas sekali waktunya makan malam"

Minhee menatap yunseong dibalas anggukan. Mereka makan dengan tenang, tak ada percakapan sama sekali.

Saat selesai, yunseong diminta ikut papanya menjauh untuk membahas sesuatu. Nyonya hwang menoleh ke minhee lalu tersenyum

Pemuda cantik itu antusias dalam hati jika akan dilempari tolakan dan perkataan pedas. Ia akan langsung pulang dan rencananya berhasil, menyakiti perasaan yunseong.

"Yunseong sering menceritakan kamu"

Apa? Kenapa begini?

"Dia kembali menjadi anak baik setelah pacaran sama kamu minhee"

Yang diajak bicara tersenyum paksa dengan tangan berkeringat dingin.

"Mama sangat berterimakasih, bahkan nilai ujiannya bagus sekali. Itu juga berkat kamu kan...kenapa berkeringat? Astaga, tidak usah takut sama mama ya?"

"I-iya tante"

"Mama"

"M-mama"

Nyonya hwang menggenggam erat tangannya, seolah memberi harapan besar ke minhee.










Pukul sebelas malam minhee tidak bisa tidur, yunseong sudah pulas disampingnya.

Ia menginap atas keinginan yunseong. Masih tak habis pikir dengan ibu yunseong tadi. Mendadak kepalanya terasa begitu berat.

Kenapa ia senang dengan perkataan nyonya hwang? Kenapa? Apa dia juga menyukai yunseong? Terlalu menikmati?

Minhee menggelengkan kepalanya, pelan-pelan bangun mencari note dan bolpoin. Merasa tak ada cara lain, minhee menulis kata perpisahan juga ungkapan jujur akan perasaan pura-puranya ke yunseong.

Dia harus pergi sebelum pemuda tampan itu bangun.

Saat tangannya meraih kenop pintu, minhee menoleh ke belakang melihat wajah tenang yunseong untuk terakhir kali.

"Kenapa gue nangis?" Minhee mengusap setitik air mata dipipinya lalu segera keluar.




.

Avenge | Hwangmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang