16

355 61 2
                                    










Suasana canggung masih terasa sampai siang. Meski begitu, minhee tetap melayani yunseong, membereskan unit dan memasak. Walau diam lebih mendominasi, ia akan hangat ketika bersama dagyeom saja.

"A-aku pengen nyuapin dagyeom"

Minhee menyerahkan mangkuk bebek milik anaknya ke yunseong. Juga sendok putih dan menyediakan segelas air mineral.

"Dia nggak mau makan kalau nggak pake alat kesukaannya, kecuali pas di kafe"

"Iya"

"Jangan terlalu banyak"

"Iya"

Minhee duduk dibelakang yunseong melirik saat tangan besar itu gemetar menyodorkan sendok. Dagyeom menerima dengan matanya yang fokus dengan tayangan kartun.

Tiga kali suapan, yunseong merasa ini menyenangkan. Ia mengusap kepala dagyeom dan dibalas cengiran cantik anak itu.

Jantung yunseong berdetak lebih kencang saat tangan putih minhee terulur merapikan poni dagyeom sebelum menusuk mata. Entah sadar atau tidak pria manis itu juga bersandar ke punggungnya.

"Gyeom suka disuapin papa?" Tanya minhee

Minhee meneteskan air mata melihat sang anak mengangguk senang. Yunseong mengusap kepala minhee lembut, membiarkan wajah cintanya membasahi baju belakang.

Selesai suapan terakhir, dagyeom tak ingin tambah nasi, yunseong meminumkan pelan-pelan air ke anaknya.

Mengusap bibir dagyeom dengan tisu lalu meraih tubuh si kecil untuk dipangku.

"Maafin papa" dikecupnya pelan-pelan kepala dagyeom. Dipeluk erat sampai anaknya memberontak merasa acara nonton kartunnya diganggu.

Tangisan minhee makin kencang, perut yunseong dipeluk erat.

"Akhirnya kamu nerima dagyeom, terima kasih"

Minhee mengusap wajahnya dengan lengan lalu maju mengecup lama pipi yunseong.

"Nggak usah nangis gitu, kalah gemes entar dagyeom nya. Nanti ajarin aku ngurus dagyeom yang lain ya"

Minhee kembali menyembunyikan wajahnya ke pundak yunseong. Lama-lama tidak tega juga, yunseong mengusap tangan minhee yang memeluk perutnya.

"Maaf untuk semuanya"







.




Avenge | Hwangmini✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang