Dengan tangan meremat seprei yang sudah tak karuan, minhee mendongak dengan mulut terbuka menyuarakan desahan. Yunseong sedang mengoral penisnya.
Kaki kanannya menimpa punggung yunseong tapi pria itu tak terganggu sama sekali.
"Aghh!"
Yunseong bangkit duduk saat minhee orgasme. Kaki jenjang sang kekasih dilebarkan dan ditekuk.
"D-dilonggarin dulu" panik minhee saat kejantanan besar itu sudah bersiap. Dadanya agak nyeri juga bibir lebih merah dan bengkak, mungkin yunseong sedang sangat bernafsu.
"Kelamaan, minhee"
Minhee menutup mulut saat lubangnya diterobos paksa, memang sakitnya singkat. Ia memukuli pundak yunseong sambil terisak lucu.
"Iya-iya, aku minta maaf"
Dikecupinya punggung tangan minhee lalu yunseong mulai bergerak pelan dan teratur. Yang ditunggangi mulai melenguh dan memejamkan mata, yunseong mulai terburu.
Geraman dan nafas putus-putus terdengar seksi ditelinga. Minhee memeluk erat pundak lebar sang calon suami.
Yunseong benar-benar tak ingin kehilangan minhee lagi, mengikat si cantik dengan menanam benih sebanyak banyaknya.
Yunseong menyelimuti minhee yang masih telanjang. Tidur memeluk guling, terlihat nyenyak. Tentu saja karena kelelahan, sekarang jam 1 dinihari berarti mereka bergelut selama 2 jam.
Samar-samar ia dengar dagyeom berbicara dikamar sebelah. Yunseong buru-buru memakai kaosnya dan keluar.
"Kebangun nak?"
"Mau susu"
Tubuh si kecil diangkat dari box dan digendong ke dapur.
Yunseong tetap menggendong dagyeom yang memeluk lehernya dengan satu tangan, yang sebelah sibuk membuat minuman kesukaan si kecil.
"Nah"
Dagyeom mengucapkan terima kasih pelan, mereka lalu ke ruang depan. Dagyeom dipangku dengan mulut kecilnya yang asik menyedot dari botol susu.
Bunyi minhee membuka pintu kamar buat yunseong menoleh.
"Hehe, aku ambil kaos kamu dilemari"
Yunseong menatap ngeri, minhee seperti orang mabuk. Jalannya pun agak terseok.
"Ayo tidur bertiga~"
Minhee mengambil bantal sofa lalu berbaring begitu saja dikarpet.
"Mamamu ngigo?"
Dagyeom hanya menatap bingung papanya. Merengek tak suka saat tubuhnya diturunkan.
"Bentar ya, papa ambil selimut buat kita"
Dagyeom mengangguk dengan mulut masih tersumpel.
Saat yunseong kembali, ia tertawa melihat dagyeom sudah tengkurap diatas tubuh minhee.
.