EPILOG

1.8K 124 15
                                    

Setelah Jaemin mengiyakan ajakan jeno waktu itu mereka menjadi semakin dekat, walaupun jaemin masih memberi batasan pada Jeno, tapi tidak apa yang penting Jeno bisa dekat dengan Jaemin.

Saat ini sekolah mereka sedang mengadakan class meeting dimana ajang untuk remidi siswa dengan nilai yang dibawah kkm dan juga ajang refreshing siswa setelah ujian dengan mengadakan berbagai lomba.

Jaemin sedan berada di perpustakaan karena hanya itu tempat yang sepi saat ini, di kelasnya sudah dikuasai oleh anak-anak perempuan, entah mereka sedang bergosip atau bahkan sedang tiduran di lantai.

Di temani sebuah novel jaemin asik dengan dunianya sendiri tanpa sadar bahwa bangku di depannya sudah diisi oleh seseorang yang sedari tadi memperhatikannya.

"Hey, serius banget bacanya," terkejut? Tentu saja pasalnya saat ini di perpustakaan hanya ada dirinya saja, takut takut kalau ada hantu jaemin mendongakkan kepalanya dan mendapti seorang pemuda sipit tengah tersenyum ke arahnya dengan mata yang menyipit hilang.

"Gua kira setan anjir Dateng ga bilang bilang," ya sekarang jaemin tidak lagi menggunakan aku kamu pada Jeno melainkan lu gua sakit sih but isoke.

"Kamunya aja yang terlalu fokus baca novel mentang mentang ga remidi," ya memang jaemin jarang sekali bahkan tidak pernah yang namanya ✨r e m i d i a l✨ ga kayak kalian yang remidi hampir di semua mata pelajaran 🌚

"Emangnya ada apa sih? Sampe nyamperin segala."

"Hm? Ga ada sih, nih aku bawain minum," Jeno memberikan minuman yang sedari tadi dia pegang di tangan kirinya.

"Hm, ok thx," lagi, jawaban cuek lagi yang Jeno dapatkan, tapi tidak apa Jeno akan terus berusaha.

"Kamu liburan ini ada rencana kemana?" Tanya Jeno basa basi, karena masih ingin bersama jaemin.

"Ga ada, di rumah aja," jawab Jaemin, betul sih Jaemin jarang mau diajak liburan, katanya enakan tidur di rumah.

"Ga liburan?" Tanya Jeno lagi, sebab Jeno berniat mengajak jaemin liburan.

"Ngga, enakan di rumah."

Ok Jeno memilih bungkam sekarang, memilih untuk menikmati pahatan cantik muka jaemin dalam diam.

Karena risih terus diperhatikan, akhirnya jaemin menyudahi bacaannya dan berdiri membuat Jeno ikut bangun dari duduknya.

"Mau kemana?" Tanya Jeno.

"Kantin, laper," balas jaemin, lalu berlalu meninggalkan Jeno tanpa menunggu pemuda Lee itu.

Sesampainya di kantin jaemin langsung melangkahkan kakinya menuju gerobak nasi goreng yang ada di pojok.

Setelah mendapat pesanannya jaemin lalu duduk di meja tengah kantin, kantin terlihat cukup sepi karena sebagian besar siswa berada di lapangan.

"Hey, sendiri aja," suara yang cukup familiar menyapa Indra pendengaran jaemin membuat si pemuda bergigi kelinci itu menolehkan kepalanya ke asal suara, dan benar saja yang menyapanya tadi adalah Lucas.

Lucas menaruh mangkuk baksonya di depan piring nasi goreng jaemin dan mendudukkan dirinya tepat di depan jaemin.

Jaemin pun menyambut kedatangan Lucas dengan senyum cerahnya, "eh kak tumben keliatan."

"Iya nih na baru selesai remed," ucap Lucas sambil memperlihatkan deretan gigi rapinya.

Setelah itu keduanya hanyut dengan makanan masing-masing tetapi sesekali diselingi dengan candaan Lucas.

Jeno yang awalnya ingin makan berdua dengan Jaemin harus terhenti karena melihat Lucas dan jaemin yang tengah memakan makanannya sambil tertawa, terlihat bahagia.

Bulol [NOMIN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang