[ Chapter 23 ]

1.3K 143 6
                                    

POV

Pagi ini di mana di saat dia bangun dari tidur nya gun tidak dapat merasakan kakinya sedikit pun bahkan dia tidak bisa mengerakan keduanya,dia mencoba memukul kakinya dengan kencang tapi tidak menimbulkan rasa apa apa kakinya mati rasa

"Kenapa aku tidak bisa menggerakan dan merasakan kaki ku."gun kini mencoba mengambil handphone nya di nakas terapi tangan nya tidak bisa menjangkau nya

Karna terlalu jauh dari nakas nya dan dia tidak bisa bergerak Membuat nya terjatuh kebawah,hingga nakas bergeser memecahkan gelas gelas di atas nya yang berjatuhan kebawah,dengan cepat gun menutupi wajah nya saat pantulan pantulan pecahan kaca berserakan

Beruntung tiang inpus tidak menimpa pada nya dan kini terlihat beberapa pecahan gelas menancap dan mengenai kaki gun,tapi gun tidak menyadari nya bahkan dia tidak merasakan sakit nya sama sekali

"Gun ada apa kenapa kau bisa terjatuh."ucap oab yang baru saja datang dengan kantong plastik yang berisi Sapan yang telah dia beli untuk gun

Oab langsung meninggalkan kantong plastik nya di lantai dan berlari ke arah gun dia segera mengangkat tubuh gun kembali ke atas kasur menidurkan tubuh nya dengan nyaman

"Oab aku tidak bisa mengerakan kaki ku."ucap gun menatap ke arah oab dengan mata yang kosong,dia bangun tangan nya meremat ujung kemeja oab

Oab melihat kearah kaki gun yang sudah di penuhi oleh bercak bercak darah dan pecahan kaca kaca kecil yang masih menempel di kaki putih gun,oab memegang kaki gun yang penuh dengan luka

"Apa kau merasakan nya?."tanya oab mengusap luka di kaki gun,dan mencabut beberapa pecahan gelas

Gun menggeleng dia tidak menunjukkan ekspresi apapun di wajah nya,bahkan saat oab menyentuh atau mengusap lukanya gun hanya diam melihat nya dengan pandangan kosong nya

"Aku tidak merasakan apa apa."ucapnya sangat lirih, air mata nya membasahi pipinya dia melepaskan genggaman pada ujung kemeja oab

Oab membawa gun mendekat ke arah nya, dia memeluk tubuh gun,gun memukul kakinya berkali kali dia ingin kembali merasakan kakinya hingga oab menghentikan tangan gun memegang nya agar tidak terus memukuli kakinya sendiri

"Apakah aku lumpuh?,oab jawab apakah aku lumpuh?."ucap gun dia mengadah melihat pada wajah oab dengan mata memerah dia bertanya apakah dia lumpuh?,oab hanya diam

Gun mendorong oab menjauh karna oab hanya diam saat dia bertanya ber ulang ulang kali

"Jawab saja jika memang aku lumpuh, aku sudah tidak bisa merasakan kedua kaki lihat ini bahkan aku melukai kedua kaki ku."gun mengoreskan kukunya di kaki putih nya mengeluarkan darah segar

Matanya terpejam saat gun melakukan hal hal aneh yang melukai kakinya dia segera menjauhkan kedua tangan gun dari kakinya,dia duduk di samping gun mengusap pundak gun dengan lembut

"Gun jangan lakukan itu,diam jangan lukai diri mu sendiri,aku akan memanggil dokter."ucap nya namun tidak ada respon dari gun,oab segera bangkit dari kasur

Setelah kab keluar dari ruangan nya gun menjatuhkan dirinya di atas kasur dia hanya diam menatap langit langit kamar nya, berpikir apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya dia menghela napas menghapus jejak air mata di pipinya

Sedangkan oab dia berjalan menjauh dari ruang rawat gun mengeluarkan handphone dari sakunya mencari nomor seseorang untuk dia hubungi

"Hallo......."sebuah percakapan panjang terjadi di antara keduanya dan setelah pembicaraan berakhir dia menemui seorang dokter dan membawanya menuju ke ruang rawat gun

Sekarang gun sedang mendapat pemeriksaan pada tubuhnya dia di tanya beberapa hal dan terakhir dokter tersebut menambahkan sebuah suntikkan kedalam inpusan gun

Two beliefs One SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang