POV
Hari ini adalah hari terakhir mereka di Chiang Mai rasanya seperti berat untuk meninggalkan Chiang Mai,karna mereka selalu menikmati setiap harinya dengan bahagia, berbeda jika mereka pulang ke Bangkok mereka akan menghadapi hari hari yang melelahkan penuh dengan berbagai kekerasan
Dan off sekarang sedang berusaha membujuk win yang tidak mau keluar dari kamar nya saat mendengar bahwa off akan kembali ke Bangkok hari ini juga
"Win buka pintunya,ayah ingin bicara pada mu."ucap off,mengetuk ngetuk pintu kamar win yang sedari tadi bahkan sautan nya saja tidak mendapatkan respon sama sekali
"Jika win terus di dalam bagaimana ayah bisa bertemu dengan mu,ayah akan pergi sekarang dan apakah win tidak ingin memeluk ayah?."ucap nya berharap win mau keluar,dia menghela napas nya
Melepas genggaman pada pegangan pintu kamar win,menjauhkan tubuhnya mungkin win tidak ingin di ganggu tapi perlahan dia juga akan paham mengapa dia harus pergi,off membalikkan tubuhnya lalu berjalan menuju tangga
Tapi suara kunci kamar yang di buka dan pegangan pintu yang di tekan membuat langkah off berhenti sebelum menuruni tangga,dia berbalik dan melihat win yang berdiri di ambang pintu dengan mata sembab dan boneka beruang di dalam pelukan nya
Off tersenyum akhirnya win mau keluar juga,dia kembali berjalan mendekat ke arah tangan nya ingin menggenggam tangan win tapi win malah mundur dan menjauh dari hadapan off dengan wajah sedih nya
"Jika ayah ingin pergi jangan berjanji untuk kembali lagi."ucap nya memeluk erat boneka beruang nya hingga menutupi pipi tembam yang merah itu dan menyisakan mata bulat yang penuh dengan air
Off terdiam menatap putra kecil nya,dia menyetarakan tubuh nya dengan win
"Tidak ayah tidak akan berjanji lagi,tapi ayah akan menepati nya secara langsung untuk menemui mu setiap tahun nya."
"Aku akan menunggu ayah lagi,sampai ayah benar benar datang menemui ku."off berdiri mendekat kepada win dan langsung memeluk nya,win melepaskan boneka beruang nya melingkar kan tangan nya di gendongan off
"Kau putra yang sangat baik,jangan terlalu lelah menunggu ayah na,kau harus belajar dan tumbuh besar agar bisa cepat cepat ikut bersama ayah, Menurut lah pada bibi Jai na."win menggangguk dia mengusap ingusnya yang hampir turun Dan off mengusap mata cantik yang basah karna air mata
"Win akan belajar dan tumbuh besar agar bisa cepat cepat bersama ayah."ucap nya,off tersenyum mengecup bibir merah putranya
"Kau memang pangeran ayah,ayo kita temui yang lain nya."ucap off kini dia membawa win turun ke ruang tengah disana tay dan yang lain nya sedang berkumpul
Dan saat melihat off mengendong win mereka merasa lega itu artinya off berhasil membujuk win
"Wah kelinci paman tay sudah turun,ayo peluk paman."ucap tay langsung membawa win kedalam pelukannya saat off menurunkan win dari gendongan nya
Tay sangat gemas dengan win dia sangat suka kedua pipi win yang tembam,hingga win menjauhkan tangan tay dari pipi nya dan win mengerucut kan bibir nya
"Paman menyebalkan pipi ku sakit tau."ucap win lalu dia turun dari gendongan tay memukul pelan paha tay
Dan itu malah membuat tay tertawa terbahak bahak melihat win,tapi win malah ingin menangis saat tay menertawakan nya dan new lah yang memukul kepala tay dengan kencang agar berhenti tertawa
"Kau menakuti nya bodoh."ucap new kini win berada di dalam gendongan nya setelah selesai membuat tay meringis
"Ayo jika kalian sudah selesai, waktunya kita untuk pergi."ucap off membuat semua terdiam,kenapa harus begitu cepat mereka rasanya masih ingin berada disini
KAMU SEDANG MEMBACA
Two beliefs One Soul
Fanfic[ Completed ] [ B×B ] [ 21+++ ] [ OffGun ] Dalam dunia yang dipenuhi konflik, Gun Atthaphan Phunsawat, seorang polisi terbaik, ditugaskan untuk menangkap Off Jumpol Adulkittipor, seorang mafia terkenal. Namun, di tengah misi berbahaya ini, Gun justr...