Mungkin apa yang dibicarakan para siswi itu benar, dan yang dipikirkan Clayed itu juga ada benarnya juga.
Eve menemukan David dengan penuh siswi di sekitarnya. Dan para siswi itu benar-benar seperti Geisha.
Tahu Geisha? Istilah dari negeri jepang untuk wanita penghibur. Wanita yang bertebaran di sekeliling pria untuk menemani pria itu minum-minum, makan, atau sekedar ngobrol. Dan biasanya itu terjadi di café-café dewasa, atau club-club malam.
Dan seperti itu yang dilihat Eve pada David sekarang.
Dia melipat kedua tangannya di dadanya. Dan sambil terus melihat ke arah David. Baru bebarapa saat kemudian David menyadari kalau Eve memperhatikannya sejak beberapa saat lalu.
“Sudah lama kau di sana Eve?” kata David sambil tersenyum.
Dan dengan wajah datar yang tak berubah, Eve menjawab, “kelihatannya kau asik sekali David”
“Tentu, kau mau bergabung? Sebelum pelajaran dimulai. Bagaimana menurut kalian?”
“Tapi dia anak kelas satukan David?” tanya seorangnya.
“Ya, tapi jangan khawatir, kalian yang terbaik” dan siswi itu tersenyum. “Bagaimana Eve?”
“Sayangnya aku tak mau. Ada hal lain yang ingin kucari” jawab Eve sinis.
“Oh ya, apa itu?” kata David sambil makan bersama para siswi yang mengelilinginya.
“Kau selalu seperti ini?”
“Ya, ini sangat menyenangkan”
“Menyenangkan? Hal murahan seperti ini menyenangkan? Aku tak bisa mengerti yang ada di pikiranmu. Kau menghilang dari kelas hanya untuk seperti ini. Di sini bukan club David, ini sekolah!!” kata Eve dengan semangatnya.
“Jadi itu yang kau cari? Mengejutkan. Ku kira apa. Jadi kau mendapat tugas dari direktur untuk membersihkan sekolah. Tugas yang mulia Eve. Kau tahu, aku sangat kagum”
“Hentikan semua ini. Kau ini calon dokter!!” bentak Eve.
“Lalu?”
“”Lalu”? Apa maksudmu lalu?”
“Lalu memangnya kenapa? Dan apa urusanmu? Dan siapa bilang aku calon dokter? Mentang-mentang ayahku menteri kesehatan dan ayahku seorang dokter dan dia memiliki rumah sakit lantas aku jadi calon dokter? Lagipula mengapa kau mengurusiku? Sejak kapan kau bisa mengaturku? Kau ini apaku?” David berdiri dan mendekati Eve.
Benar. Kenapa dari tadi Eve mencari David. Apa yang hendak dia cari tahu? Kenapa juga dia berucap seperti itu pada David? Kenapa dia bersikap seperti ini pada David? Ada apa sih dengannya? Kenapa dia jadi seperti ini.
“Begini Eve,” David merangkul pundak Eve dan sedikit menjauh dari lokasi utama. “Kau masih menyukaiku bukan?”
Eve hanya memandang tajam mata David. Dia masih ingat tentang hal itu? Itukan sudah lama sekali.
“Begini. Bagaimana kalau kita ambil yang nyaman untuk kita”
“Apa maksudmu? Aku tak mengerti. Sudahlah, jam sudah habis. Lagipula aku hanya ingin memastikan beberapa hal, dan aku sudah mendapatkannya” ucap Eve sinis sambil menyingkirkan lengan David yang merangkulnya.
“Begitu? Yah, baguslah kalau penasaranmu tentangku itu sudah terjawab. Itu sangat menggangguku karena kau berusaha menyelidiki sesuatu dariku yang entah apa itu. Dan kuharap kau selesai dengan penasaranmu itu” David kembali pada kerumunan siswi dan Eve menjauh dari sana, kembali ke dunianya.
###
Hari yang menyebalkan. Sebenarnya dia tak ingin mempercayai kebenaran yang dia lihat sendiri barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karuma (END)
Teen FictionMungkin karma itu memang ada, atau mungkin memang tentu saja ada? Lalu kenapa karma harus ada? Memangnya apa itu karma? Apakah karma akan sesakit rasa sakitnya penyebab karma? Atau akan lebih sakit dari itu? ______^^__ Cerita berawal dari permusuhan...