“Bagaimana? Apa kau tidak ingin menemui mereka?”
“Aku masih ingin sendiri”
“Tapi dia perlu tahu siapa ayahnya. Kau tak bisa selamanya mendiamkannya. Atau dia akan tahu dari orang lain sepertimu”
“Kenapa?”
“Apa?”
“Kenapa kau begitu cerewet?”
“Apa kau bilang?”
“Apa?!!”
“Dia sudah besar. Kau tak bisa selamanya membohonginya”
“Bukan urusanmu!”
“Tentu saja ini urusanku. Aku punya istri dan anak yang harus kuurus. Aku tak bisa terus-terusan membohongi mereka”
“Berapa hari kau akan di sini?”
“Aku hanya bisa dua hari di sini”
“Tidak adil”
“Kau yang tidak adil!! Masakan aku tiap bulan ada dinas luar seminggu lebih, seminggu yang lalu baru saja aku kembali dari sini. Itu terdengar mustahil. Lima tahun aku membohongi istri dan anakku demi kau! Kau masih bicara ini tidak adil? Tidakkah kau sedikit berpikir? Kau yang tidak adil pada dirimu sendiri dan kau melibatkan anakmu dalam kebodohanmu” Mereka terdiam dan hanya saling menatap kaku.
Dia memang benar. Bertahun-tahun dia membohongi istrinya hanya untuk wanita tak jelas apa statusnya. “Ayolah, itu sudah lama berlalu. Kau mau bersembunyi berapa lama lagi. Dan pertanyaanku sekarang adalah, sembunyi dari apa?”
###
Semua sudah berlalu. Kejadian lima tahun lalu.
Setelah chip itu diambil dari dalam tubuhnya, sidang kasus lama itu dibuka kembali. Kasus itu bukan hanya melibatkan organisasi dalam negeri saja. Tapi juga melibatkan Rusia, Amerika dan RRC. Selain itu juga melibatkan beberapa orang petinggi dalam negeri. Pemilik perusahaan ekspor impor terbesar negeri akibatnya perusahaan itu di tutup dan dilikuidasi dan pemiliknya di penjara. Asisten menteri kesehatan yang terlibat dalam persetujuan pendirian proyek tersebut juga di penjara. Bank yang mencairkan dana gelap juga ikut di proses yang juga mengalami kebangkrutan, meskipun tidak dipenjara dan hanya bertindak sebagai saksi namun perusahaannya mengalami penurunan saham secara tajam karena kerugian yang di derita salah satu nasabah utamanya. Dan akhirnya kasus lama atas proyek pembuatan senjata biologis dan penggelapan dana untuk mendanai proyek itu dituntaskan dan menghasilkan napi massal.
Persidangan itu juga melibatkan mahkamah internasional karena melibatkan beberapa negara adidaya. Akibatnya, menteri kesehatan negara yang telah mendapatkan jabatan tambahan malah diturunkan dari jabatan karena tuduhan tidak bisa memilih karyawan yang tepat.
“Aku sudah menyuruhmu memperingatkan mereka yang berhubungan denganmu”
“Untuk apa aku memperingatkan mereka kalau tidak ada yang bisa mereka lakukan?”
“Setidaknya mereka tidak akan merasa kaget, mungkin”
“Mereka juga tidak pernah memperingatkanmu. Kau mau ke mana?”
“Aku harus ke pengadilan untuk menghadiri undangan. Kenapa? Apa kau akan mengantarku ke sana?”
“Aku juga sudah tidak ada pekerjaan yang harus kupegang lagi”
.
.
.“Bagaimana rasanya, berada di bawah sendirian?”
“Apakah kau yang melakukan ini?”
“Ya, kenapa? Apa kau terkejut? Apa kau masih berpikir aku gadis yang lemah lembut seperti dulu? Dan kau akan bilang kau tak percaya aku melakukan ini?” Tapi pria itu hanya diam memandang. “Lucu sekali. Pasti seperti ini juga rasanya jika tiba-tiba kehilangan keluarga yang setiap hari ada untuk dapat di sayang. Apa kau menikmati ini?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Karuma (END)
Teen FictionMungkin karma itu memang ada, atau mungkin memang tentu saja ada? Lalu kenapa karma harus ada? Memangnya apa itu karma? Apakah karma akan sesakit rasa sakitnya penyebab karma? Atau akan lebih sakit dari itu? ______^^__ Cerita berawal dari permusuhan...