semakin dekat

1.4K 182 35
                                    

Al keluar dari mobil berjalan memutar membuka pintu mobil untuk Yuki yang keluar bersama Rezvan di gendongan

Mereka baru saja sampai di depan rumah Al yang awalnya ingin ke caffe berakhir kerumah pria itu karena permintaan Yuki yang tidak tega melihat Rezvan tertidur lelap terlihat kelelahan dan bepikir lebih  baik di bawa pulang kerumah saja.

"Sini"

mengambil alih Rezvan dari gendongan Yuki, merasa sudah terlalu banyak merepotkan

Karena pergerakan tangan Al tidur Rezvan pun terganggu dan semakin mengeratkan pelukkannya di leher gadis itu

"Nggak pa-pa biar sama aku aja" ujar Yuki tersenyum tulus

Al menghela nafas tak enak terus-terusan merepotkan Yuki. tapi mau gimana lagi anaknya begitu menyukai gadis di hadapannya ini

perasaan tak enak Al semakin bertambah sesaat sampai di kamar. Rezvan menjadi rewel kala Yuki membaringkannya di kasur

Berakhir mengalah Yuki pun ikut berbaring dengan pelukkan erat Rezvan di tubuhnya

tangan kanan Yuki mem puk puk pantat Rezvan dan menyanyikan lagu pengantar tidur membuat bocah tampan di pelukkannya semakin merasa nyaman

Semua Prilaku Yuki dan Rezvan saat ini pun tak luput dari padangan Al yang melihat interaksi keduanya kembali tertegun dengan pikiran tak terbaca.

🌸🌸🌸

Al memutuskan keluar dari kamar anaknya sambil melamun mengingat banyak kejadian yang membuat dirinya tertegun akhir-akhir ini juga debaran jantung nya berdebar lebih dari biasa.

terperanjat saat menemui sang bunda dengan kernyitan di dahi berada di depannya

"Astaghfirullah. Bunda..."

"Kamu kenapa kaget gitu?" Tanya Dian bunda Al yang baru datang ntah dari mana?

"Kaget aja Bun. Habis tiba-tiba bunda ada di depan Al" balasnya menatap  bunda dan para asisten rumahnya yang juga baru tiba di susul sang ayah di belakang

"Kalian dari mana? Kho rombongan gitu?" tanyanya sembari mengikuti Dian yang berjalan kearah dapur. Al menduduki kursi di meja makan yang tak jauh dari sana di susul ayah yang juga ikut duduk berhadapan

"Jalan-jalanan lah refreshing biar nggak sumpek-sumpek amat. emangnya kamu setiap hari kerja melulu nggak bosen apa cari duit terus?" Sindir Dian. Al menghela nafas mempersiapkan telinga

"Cari duit kalo nggak di nikmati juga percuma Al. Sesekali cari hiburan. ajak anak kamu jalan-jalan sekalian cari mama baru buat anak kamu, kasihan dia se-"

"Setiap hari Omelan bunda nggak berubah" cetus ayah Al memotong Omelan sang istri "bosen juga ayah dengernya Bun"

Al terkekeh. ternyata bukan cuma dia yang bosan ayahnya juga, tapi Al mana berani menyela ntar yang ada bundanya semakin mengomel. Al lebih memilih diam biar aman

"Ayah-" Dian yang bersiap mengomeli suaminya terdiam menyadari keberadaan seseorang yang datang dari arah kamar sang cucu  lalu beseru heboh ala emak-emak rempong

"Ya ampun calon menantu bunda ada disini Kho kamu nggak bilang sih Al" seru Dian senang. Al menoleh kearah pandang bunda lalu meringis malu dengan seruan bundanya barusan yang terang-terangan

"Sini sayang" panggil Dian. tanpa memperdulikan reaksi canggung antara anaknya dan gadis calon menantunya nanti (semoga muhehehe) Dengan tangan bergerak meminta Yuki mendekat "Kamu sudah lama di sini?"

"Baru aja tan-

"Panggil bunda dong jangan Tante" potong Dian. Yuki menggaruk tengkuk, bingung dan serba salah lalu melirik Al yang kembali meringis tak enak padanya

DUREN (duda Keren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang