"malam ini mama tidur sama aku ya.."
"Nggak. Nggak bisa, mama tidur sama papa. Rezvan tidur sendiri aja ya, Anak laki-laki harus berani tidur sendiri malu udah gede tidur masih di temenin"
"Tapi papa lebih gede dari Rezvan kenapa mesti di temenin mama tidur nya?"
Yuki memijit keningnya pusing mendengar anak dan bapak di hadapannya yang lagi meributkan ia harus tidur sama siapa malam ini.
Seminggu sudah perubahan status nya dan seminggu sudah ia menjalani hari-hari sebagai istri sekaligus ibu yang tidak pernah ia sangka sebelumnya.
"Kalo papa beda"
"Apa beda nya?"
Menghela nafas. Yuki menoleh kearah dua lelaki berbeda generasi yang belum terlihat akan mengakhiri keributan mereka sebelum ia membuka suara menarik atensi keduanya
"Malam ini kita tidur bertiga" putus Yuki yang keputusan nya mendapati wajah bertanya dari anak suaminya dan kembali melanjutkan "Rezvan tidur di kamar mama sama papa. kita tidur bertiga, mama nggak menerima protesan"
"Tapi.." suara Al mengambang kala melihat senyum kepuasan dari sang anak. memicing kan mata menatap anak semata wayangnya
"Nggak bisa" awalnya ingin memprotes tapi saat melihat senyum penuh kemenangan di bibir mungil Rezvan. Al mengganti protesannya menjadi keputusan telak ala seorang bapak yang tidak bisa di bantah "Rezvan tetap tidur sendiri kaya biasa di kamarnya nggak ada di temani. itu keputusan papa"
Sontak Rezvan membelalak tidak terima
"Nggak bisa gitu dong pa. Mama kan udah bilang kalo aku tidur di kamar mama sama papa, kita tidur bertiga" protes Rezvan beralih ke sang mama meminta pembenaran "iya kan ma?"
Baru saja Yuki ingin mengangguk mengiyakan namun di dahului suara bariton suaminya yang menyela
"Rezvan harus tidur di kamar sendiri. Udah gede sayang masa tidur sama mama sama papa sih" bujuk Al lembut menimbulkan cebikan lucu di bibir mungil Rezvan
Yuki mengkerut kening bingung dengan sikap keuh keuh sang suami yang menolak ia menemani Rezvan tidur atau mengajak Rezvan tidur bersama mereka.
"Kamu kenapa sih?" Karena penasaran atas sikap Al yang aneh menurut nya Yuki pun bertanya dengan kening mengernyit heran
Mendapat pertanyaan dan raut keheranan dari sang istri Al menoleh menampilkan raut herannya juga "kenapa apa?"
Menghela nafas Yuki menjawab "kamu tuh kenapa jadi aneh begini?" Tanya Yuki sabar yang di ikuti anggukan setuju dari si kecil Rezvan meski juga ia tidak mengerti
"Aneh gimana?" Lagi Al bertanya karena masih belum mengerti arah pertanyaan istri nya
Yuki menggaruk kening mulai kesal dengan tingkah suaminya yang beneran belum ngerti apa pura-pura.
"Kamu kenapa keuh-keuh Rezvan tidur di kamar nya sendiri dan nolak buat kita tidur bertiga?"
"Emang seharusnya gitu kan. Biar dia mandiri sama ..." Ucapan Al tertahan membuat wajah anak istri nya menunggu penasaran "biar cepet dia punya adeknya" sambung Al seraya berdehem kecil mengurangi kekeringan di tenggorokan nya tiba-tiba karena ucapannya barusan yang merupakan kode
Wajah Yuki memerah seketika 'Ini suaminya kenapa jadi berubah ada mesum-mesum nya gini sih? Perasaan awal ia kenal Al nggak kaya gini' Yuki membatin
Sementara Rezvan mengerjab bingung di antara mama dan papanya yang berubah jadi aneh menurut nya.
🌸🌸🌸
Setelah perdebatan ala keluarga baru Al bersama istri dan anak nya semalam. di menangi Rezvan yang di dukung oleh Yuki, berakhir mereka tidur bertiga menimbulkan raut bete bapak beranak satu itu pagi ini.
Sementara Yuki yang memang dasarnya hobi memasak sejak umur remaja merasa tidak ada kecanggungan saat perubahan status nya menjadi ibu rumah tangga yang mengharuskan ia mengurus banyak hal terutama memasak. Seperti saat ini ia tengah berkutat di dapur membuat sarapan untuk mereka bertiga sebelum memulai aktivitas masing-masing apa lagi ia dan Al setelah seminggu meliburkan diri.
Beberapa saat di dapur kini menata sarapan yang ia buat ke atas meja lalu Menatap heran sang suami yang berjalan munuju meja makan dengan wajah yang terlihat suntuk
Beralih ke sang anak senyum Yuki terbit mengabaikan wajah lesu Al dan menyapa jagoan kecilnya
"Pagi kesayangan nya mama"
Senyum Rezvan semakin lebar seraya berlari kecil menuju mamanya dan mendongak saat posisi mereka berdekatan "pagi mama.." seru Rezvan riang seperti biasa mendapat usapan lembut di kepala di sertai kecupan hangat di pipinya.
Tatapan Yuki beralih kearah suaminya yang menyapa mereka dengan nada lemas. lalu mendekatkan telinga kala bocah kecilnya melambai minta ia mendekatkan telinganya
Lalu menunggu apa yang ingin di bisikkan anak nya itu"Kaya nya papa minta di cium juga deh ma" Yuki membelalak mendengar bisikan Rezvan dan hampir menyudahi dengan menegakkan tubuhnya kembali sebelum tangan mungil Rezvan menahan dan kembali berbisik "cium papa juga ma, biar semangat lagi" sambung Rezvan di sertai kerjapan matanya yang menggemaskan bagi Yuki.
Menegakkan tubuhnya Yuki mencoba abai dengan bisikan bocah kesayangannya barusan dan menyibukkan diri dengan sarapan yang ia buat dan melayani anak suaminya
"Rezvan mau sarapan nasi goreng, roti apa bubur?" Tawar Yuki menatap Rezvan yang duduk di kursinya
"Mama buat bubur juga?" Tanya Rezvan yang di gelengi si empu
"Kebetulan tadi ada tukang bubur ayam di depan jadi mama beli satu siapa tau Rezvan atau papa mau sarapan bubur" balas Yuki yang di angguki Rezvan layaknya orang dewasa
"Jadi nya mau sarapan apa nih?"
"Nasi goreng buatan mama dong" ucap Rezvan semangat lengkap dengan cengirannya.
Di sisi lain Al menghela nafas. ia merasa seperti transparan di antara anak dan istrinya Ntah kenapa ia cemburu dengan Rezvan anaknya sendiri yang mendapat perhatian lebih dari sang istri
Sedari tadi Yuki yang Diam-diam mencuri pandang kearah suaminya dan melihat raut Al semakin suram. Sebelum mengambil sarapan untuk sang suami Yuki terlebih dulu menelan ludah lalu mendekat dan menghadiahi kecupan basah di pipi suaminya secepat kilat lalu bersuara menutupi kegugupan "mau sarapan nasi goreng juga atau sama roti, apa bubur?"
Benar saja raut suram yang tercetak di wajah Al berapa saat lalu seketika berubah walau di awali ke terkejutan sebelumya
Menatap wajah merona sang istri yang terlihat kikuk dengan gerak tangan mengambil sarapan untuknya
Al menoleh menatap Rezvan yang sibuk dengan sarapannya lalu berucap memanggil nama sang anak yang bukan cuma bocah tampan dan menggemaskan itu yang menoleh. Yuki istrinya pun ikut menoleh
"Rezvan"
"Iya pa?"
Al berdiri menghampiri sebelum berkata lembut "hadap sana dan tutup mata" sebelum pertanyaan terlontar dari bibir mungil anaknya. tangan Al sudah lebih dulu menuntun wajah tampan Rezvan lalu menuruti yang papanya minta seraya menutup mata
Yuki yang terheran mengerutkan kening dan sebelum bertanya benda lunak nan basah menyapa bibirnya terlebih dulu dengan lumatan sedikit menuntut selama beberapa detik di akhiri gigitan pelan di bibir bawahnya di susul bisikan lembut terdengar di telinga kanannya
"Morning kiss ku yang kelupaan".
Tbc
Up tergantung mood. Tp kaya nya bakal up cerita yg ini lg soalnya paling mood di cerita ini sih😅
Jngan lupa vote sama komen nya
Salam mental baja😭
By.loveonge
KAMU SEDANG MEMBACA
DUREN (duda Keren)
FanficYuki yang memasuki usia 26 tahun di tuntut segera memiliki pasangan oleh keluarga dan orang terdekatnya Tiba-tiba di kagetkan dengan kehadiran seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang datang kecafenya. meminta gadis itu untuk menjadi mamanya. "Ak...