Matahari menampakkan sinarnya menerobos masuk ke celah jendela kamar seseorang yang tengah terlelap di balik selimut
Al. si pemilik kamar melenguh dengan sebelah tangan menggeliat dan tangan satunya menghalau silau matahari yang mengusik tidurnya
Seketika menoleh kala tangan kanan menyentuh ke sisi sebelah,
kosong
Bangkit dari baring Menduduki kasur bersprai berwarna putih, tubuh polos yang di hiasi beberapa otot di beberapa titik tercetak indah itu terpantul di balik kaca besar tepat di seberang kasur
Aroma harum masakan tercium dari luar. Sudah bisa di tebak siapa pelaku yang membuat aroma harum ini
Menyingkap selimut yang menutupi tubuh seraya menguap. Al tertegun kala mendapati setitik noda di atas kasur bersprei warna putih
Itu noda milik istrinya. Gadis yang Sudah ia resmikan menjadi wanitanya
Senyum tersungging di bibir Al, debaran jantung kali ini ia rasakan dua kali lebih cepat
bangkit dan masuk kedalam kamar mandi membersihkan diri.
Tak lama kemudian. ia keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit di sekitar pinggang berjalan menuju lemari pakaian.
Setelah selesai memakai pakaian nya Al tanpa segan mengganti sprei bernoda merah pertanda ia lah lelaki pertama sang istri
Mengingat itu kembali senyum Al tersungging
Selang beberapa menit sibuk dengan kegiatan nya Al pun keluar menuju asal aroma harum masakan yang semakin tajam kala ia kian dekat dari asal aroma harum tersebut
Senyum kembali terukir kala melihat pemandangan di hadapannya
Keluarga yang ia impikan Terwujud sudah pada pilihan yang tepat
"Ma.. nanti punya ku banyakin sosisnya ya"
Suara riuh Rezvan menggrecoki mama barunya terdengar di penjuru dapur milik Duda beranak satu yang kini sudah berganti status
Berdehem sebentar sebelum menyapa Yuki istrinya dan bocah tampan anaknya "pagi"
Sontak Rezvan dan Yuki menoleh. Keduanya kompak melempar senyum kearah Al yang berjalan menuju meja makan yang mereka tuju juga
"Pagi" balas Yuki. Istri Al itu seperti enggan membalas tatapan suaminya, canggung lebih tepatnya
"Pagi juga papa.." Berbeda dari mama barunya sapaan Rezvan jauh lebih riang dan semangat dari biasanya
Sedikit berlari Rezvan menuju meja makan di hadiahi sebuah kecupan di pipi seperti biasa dari sang papa
Menghindari tatapan Al. Yuki lebih memilih menyibukkan diri menata sarapan yang baru ia masak di atas meja
KAMU SEDANG MEMBACA
DUREN (duda Keren)
FanfictionYuki yang memasuki usia 26 tahun di tuntut segera memiliki pasangan oleh keluarga dan orang terdekatnya Tiba-tiba di kagetkan dengan kehadiran seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang datang kecafenya. meminta gadis itu untuk menjadi mamanya. "Ak...