MMA - 02 : GELANG

794 161 55
                                    

ANYYONG! 

Apa kabar nih?  Hihihi,  makasii yang udah bom komen.  Ya ampun gemes bgt ternyata kalian se-excited ini hehehe. Makasi ya

Mau nanya lagi dong :

• Ada orang yang lagi kalian benci gak? 

• Sebutin moodbooosterr kalian dong! 

• Kangen MMA ga? 


--------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Olivia Rodrigo - Traitor 🎶

------------------------------------------------------
HAPPY READING
-------------------------------------------------------



02 - Gelang

Hari sudah siang,  Prilly sudah menyelesaikan beberapa mata kuliahnya hari ini.  Jujur,  mengambil jurusan kedokteran dengan otak pas-pasan miliknya menyita banyak waktunya untuk belajar lebih.  Tapi, dia melakukan ini semua demi tekatnya sendiri.  Setelah kepergian Galin karena kecelakaan beberapa tahun silam,  dia sudah bertekad akan menjadi seorang dokter.  Jadi,  jika suatu saat orang yang dia sayang sedang mengalami kesulitan karena masalah kesehatan,  setidaknya dia bisa turun tangan sendiri. 

Setelah mendudukkan diri di salah satu kursi di kantin,  gadis itu mengeluarkan ponselnya. 

Menatap kearah layar ponselnya yang menampilkan satu pop up pesan yang sejak semalem mengganjal pikirannya.

"Alterio," gumam Prilly membaca sederet pesan yang dikirim oleh orang asing yang bahkan belum berteman dengannya di line.  Sudut bibirnya sedikit tertarik,  "Aku jadi keinget kamu, Al." gumamnya seraya mengembalikkan ponselnya ke menu homescreen yang menampilan foto dua remaja yang saling tersenyum menempelkan kedua pipi mereka.  Siapa lagi jika bukan Galin dan Prilly. 

Ah ngomong-ngomong soal Galin, Prilly jadi rindu dengan cowok itu.  Sayang sekali,  sampai sekarang Prilly tidak bisa ke Ausie untuk mengunjungi makam kekasihnya itu. Selain dilarang kedua orang tuanya, Gavin yang notabene adalah saudara kandung Galin saja hanya sekali datang ketika pemakaman berlangsung.  Keluarga papanya, alias opa omanya melarangnya berkunjung terlalu sering.  Bukan apa-apa, sekedar menghindari serbuan paparazi lebih tepatnya.  Mengingat keluarganya di Ausie adalah orang yang sangat terpandang.

"Ngelamun aja."

"Eh?" Prilly terkejut saat merasakan pipinya dingin.

Sedang asik memikirkan Galin,  tiba-tiba ada seseorang yang menempelkan es krim ke pipinya. 

Meet Me,  AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang