MMA - 14 : Makan bareng

477 70 39
                                    

KAGETT LIAT ANTUSIASME KALIAN DI PART KEMAREN HUHU :((

KUPIKIR GADA YANG MAU BACA LAGI WKWK.

OK, ENOUGH. THANKYOU GAIS SUPPORTNYA. THAT'S MEAN A LOT FOR ME <<<3333

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!!!

--------------------------------------
HAPPY READING
--------------------------------------



14 : Makan Bareng

Suara dentingan sendok menjadi penanda bahwa di ruang makan keluarga itu sedang digunakan oleh pemiliknya. 

Kedatangan Prilly menjadi perhatian bagi keluarga kecil yang tengah menyantap makan malam mereka. 

"Udah pulang, dek?" ujar sang mama sedikit usil.  Prilly menaikkan alisnya menanggapi ucapan mamanya yang seperti sedang menggodanya itu. Kemudian kepalanya mengangguk kecil.

"Udah, Ma." jawabnya dengan tangan kecilnya yang sibuk meletakkan beberapa belanjaan di atas dapur.

"Taruh situ aja, Al." gadis itu menoleh saat ada langkah lain dibelakangnya.  "Padahal enggak apa-apa, gue udah bilang bisa bawa sendiri," rajuknya kecil.  Ketiga orang dewasa di ruang tamu itu menoleh saat suara Prilly menginterupsi seseorang.

Mata Revan membola hingga tenggorokannya tersedak saat melihat siapa yang ada dibelakang tubuh adiknya.

"Anjing!  Masak gue tiba-tiba horor bisa lihat setan sih!" teriaknya terkejut sambil menepuk dadanya yang sakit karena tersedak.  Lalu sedetik kemudian dia mengaduh kecil karena kepalanya diketuk dengan sendok oleh sang Mama.  "Sakit, Ma.." keluhnya sembari mendekatkan diri ke arah mamanya karena melihat dengan jelas tubuh tinggi dibelakang Prilly.

"Gasopan! Ngapain teriak gitu didepan orang tua?" Mamanya mendelik kecil. Namun jujur saja wajah Diana sudah sedikit pucat, dirinya juga terkejut. Niatnya tadi menggoda putrinya karena dia pikir Prilly diantar oleh Alaska atau temannya yang lain.  Tapi ternyata tubuh didepannya ini membuatnya mematung. Kaget bukan main.

Erlangga berdehem, tubuh tegapnya ikut berdiri.  Wajah itu, wajah yang selalu ditangisi putri kecilnya, dan sekarang dia berdiri didepan tubuhnya secara langsung. 

Prilly merutuk kecil.  Lupa jika keluarganya jelas mengenal wajah Alterio. Ya, siapa sih yang tidak tahu wajah tampan yang menjadi sumber airmatanya 4 tahun terakhir ini.

"Ini gue lagi mimpi kan? Cil, lo bawa setan?" pekik Revan terkejut.  "Anjir, maksud gue, lo diikutin setan, Cil!" teriaknya lagi dengan histeris.

Prilly melotot, "Setan-setan!  Ngaco isshh, dia bukan setan!"

Alterio yang melihat itu hanya tersenyum kikuk, dia menggaruk tengkuknya. Tidak percaya jika respon keluarga Prilly hampir sama dengan teman-teman gadis itu waktu pertama kali melihatnya. 

"Itu!!! ADA SETAN DIBELAKANG LO ANJIR!!" cowok itu masih tidak percaya bahwa Alterio nyata. 

Diana mengusap lengan putranya kecil, menyuruhnya untuk tenang. Sedangkan Erlangga Morgan, ayah sang gadis sudah maju duluan.  Mengulurkan tangan kepada Alterio.

"Erlangga Morgan, kamu siapa?"

Alterio tersenyum, dia menyambut uluran tangan laki-laki penuh wibawa yang diyakini adalah ayah dari gadis yang dia antar pulang ini. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meet Me,  AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang