MMA - 05 : Perasaan menipu

713 133 122
                                    

Anyyong!!

How's your day gais?  Btw gimana part kemarin?  Tenang-tenang baru permulaan.

Mau absen dulu disini pake love ungunya dong 💜

Btw jangan lupa share ke temen-temen ya!!!
I love u all!  Dan komen per part!  Biar semangat lanjutnya hihi..

--------------------------------------
HAPPY READING
--------------------------------------

--------------------------------------HAPPY READING --------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05 - Perasaan menipu

"GUE SERIUS MONYET!!"

Teriakan nyaring yang baru saja dilayangkan oleh Shafa benar-benar membuat kepala teman-temannya pusing sendiri.

"Tapi gamungkin, Shaf.  Lo mabok anying kemaren." Jean kembali menyumpal mulutnya dengan roti yang ada di meja dengan gelengan yang kekeh dia lakukan sejak tadi.

Sekarang semua orang itu tengah berkumpul dirumah Gavin.  Siapa lagi jika bukan Jean, Shafa, Keira, Jidan, Nathan, dan si pemilik rumah juga tentunya, Gavin Altair yang sedang menyimak Shafa yang ngotot mengatakan mengenai kejadian di club kemaren malam. 

"Taruhan deh Je, gue kasih mobil gue kalau gue boong gimana?" selepas mengatakan itu, kepala Shafa langsung dilempar kacang oleh Nathan yeng tengah berbaring di pahanya. "Sakit, Nath. Ishhh main lempar-lempar ajaa!" dumel Shafa sebal. 

Nathan membenarkan posisi rebahannya di paha Shafa. Melipat tangan diatas  dada sambil mendongak melihat wajah Shafa dari bawah. 

"Gausah taruhan-taruhan segala. Lo udah jelas-jelas mabok kemaren malem, Shaf. Mau diomelin abang lo kalau kalah?" omel Nathan.

"Gue ga bohong, Nathan." Shafa cemberut.  "Orang gue bener-bener liat Galin disana.  Sorry ya Gav, bukan bermaksud inget-ingetin lo lagi, tapi sumpah gue tuh seriusan liat mukanya. Dia Galin, gamungkin gue mabok sampe salah inget muka woi!" Shafa kekeh. 

"Okey, deal Shaf!" sahut Jean tiba-tiba.  "Gue bayarin lo vacation ke Hawai sama Nathan sampe pulang kalau emang lo ga salah malem itu." ujar Jean penuh percaya diri.  Poor Jean.

Shafa tersenyum cerah, "Bener ya!" tanya Shafa memastikan yang langsung diangguki Jean cepat. 

"Dengan catetan lo serius ya lihat Galin."

"Okey!" Shafa mengangguk cepat. "Gue ga salah liat. Itu bener-bener Galin, Jean. Siap-siap lo bayarin gue sama Nathan vacation. Dan gue bakalan morotin lo!" ungkap Shafa dengan penuh percaya diri. Nathan hanya menggeleng kecil sekarang.  Percuma melarang gadisnya itu. 

Meet Me,  AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang