Anyyong!!
Eh eh eh, dah taun baru nichh.
Tapi ni cerita belom kelar haha.HAPPY NEW YEAR ALL! MAAP TELAT. SEMOGA TAHUN INI LEBIH BAIK YA DARI TAHUN SEBELUMNYA.
Mau absen dulu disini pake love ungunya dong 💜
Btw jangan lupa share ke temen-temen ya!!!
I love u all!--------------------------------------
HAPPY READING
--------------------------------------
04 - Siapa Galin?
Suasana apartmen Alaska kini terasa sepi. Dua orang yang tadi cek cok panjang itu kini sama-sama membungkam mulutnya masing-masing.
Masih terlihat jelas lebam di wajah Alaska yang belum diobati. Cowok itu masih duduk didepan Prilly yang masih mengatur nafasnya sambil membuang wajah.
Alaska gerah sendiri melihat Prilly masih marah karena kejadian konyol tadi. Apa tadi? Gadis itu bilang pacarnya hidup lagi? It's a fucking situation! Mana mungkin, cowok yang sudah meninggal 4 tahun lalu kini hidup lagi dan kembali sehat untuk menemui Prilly? Alaska berani bersumpah akan mencari cowok itu untuk bertanya siapa dia dan membawanya ke hadapan Prilly besok.
"Gausah pulang, lo nginep disini malem ini." kata Alaska dengan suara berat sambil bangkit dari duduknya.
Prilly seketika menoleh dan mendelik. "Ya gabisalah. Gue mau pulang!" gadis itu ikut beranjak ingin pergi dari apartmen Alaska namun cowok itu dengan cepat menghadangnya.
"Gak usah pulang, Pril!" paksa cowok itu seraya menatap Prilly tajam. "Lo masih kaya orang gila begini, kalau pulang mau gimana gue tanya? Udah disini aja, biar gue yang ijin nyokap sama bokap lo. Mereka ga akan marah juga. Tenang aja," kata Alaska tak mau dibantah.
"Alaska gamau, gue tetep mau pulang!" kekeh gadis itu seraya beranjak bangun dan berjalan menuju pintu. Hingga sedetik kemudian matanya membulat akibat ulah Alaska.
"Alaska!" teriak Prilly terkejut. Cowok itu menarik tangan Prilly hingga gadis itu berbalik menghadapnya dan mengukung Prilly diantara tubuhnya dan pintu.
Alaska menurunkan wajahnya, menatap Prilly dengan posisi cukup dekat. Mata tajamnya menatap bola hazel Prilly cukup lama dengan tangan yang berada persis disebelah kepala gadis itu, menahan pergerakannya..
Jujur, disaat seperti ini Prilly tidak bisa mengelak. Cowok ini sangat tau bagimana cara menjadi dominan. Dan Prilly bukan tidak paham atau bodoh kenapa Alaska digilai banyak gadis disekitarnya. Ya ini alasannya, Alaska selalu memiliki cara untuk membungkam lawan bicaranya. Tatapan tajam dengan wajah yang sangat tampan itu sudah pasti membuat gadis manapun tidak mampu berkutik. Sial, Alaska memang memiliki pesona mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me, Again
Teen FictionSequel of Destiny and You Ps : Disarankan baca DAY terlebih dahulu supaya tau alurnya. But, kalau engga juga gak papa. Happy reading _______________________________________________________ Dania Aprillya menjalani kehidupan baru setelah kepergian...