HOMELESS 2

336 25 2
                                    

-Homeless 2-

Di antara kesibukan yang menggandakan pikiran yang sudah menumpuk di otak Siwon, kala ia tidak mampu menapik dilema pada dirinya atas rasa apa yang ia tinggalkan beberapa jam lalu bersama sang istri.

Marah, namun dirinya tak bisa memenangkan itu dari rasa bersalah yang justru lebih mengganggu konsentrasi pada pekerjaannya.

Memikirkan sikap, berikut caranya meninggalkan Yoona pagi itu, membuatnya jengkel atas diri sendiri yang lepas kendali, dan pada akhirnya meninggalkan Yoona lebih dulu setelah kalimat sarkas yang pasti sangat menyinggung sang istri.

"Sial!!" Siwon menggerutu untuk tidak bisa didengar orang di sekitarnya.

"Kelebihan baruku yang sangat mengagumkan adalah mengalah setiap waktu..."

Ditambah dengan pikiran bahwa dirinya terlalu murahan, saat dimana ia tahu seharusnya dia yang marah, namun selalu ia yang terbebani dengan cekcok itu, dan pada akhirnya ia yang meminta maaf.

Seperti biasa, memang selalu Siwon yang lebih melembutkan hati lebih dulu, dan memang selalu menjadi pihak yang memulai perdamaian atas keributan mereka.

Sekilas Siwon mengitari ruang besar dimana ia duduk itu dengan tatapan. Memperhatikan sekeliling dan orang-orangnya yang sibuk dengan cukup banyak tumpukan berkas dan beberapa orang yang lain sibuk pada layar monitor mereka.

Terlihat sekitar tidak menunjukkan tanda akan mati jika ditinggalkannya sebentar, maka diputuskan Siwon memenangkan dilema itu untuk memperbaiki suasana hatinya. Berhubung, sekarang mungkin bisa menjadi jam istirahat sang istri.

Siwon mulai berdiri, kemudian ia mengenakan kembali coat coklat dengan segala rencananya

"Choi, aku menemukan 90% match dari sample yang kita cari"

Langkah itu terhenti dengan seruan, dan seorang pria menghampirinya dengan sebuah tab berukuran sedang di tangannya.

"Tahun 2008, dia berada di London. Paskah pemboman di sana, sudah diterima laporan kematiannya sebagai salah satu korban yang tewas"

Kening Siwon mulai mengerut. Meski diam, ia sedang berpikir keras hingga pria yang menjelaskan tadi menggeser kembali layar tab di tangannya

"Masalahnya adalah, di tahun 2010 ada informasi yang mengatakan, bahwa dia ditemukan sedang berada di Bandung"

"Apa yang dilakukannya di Indonesia?"

"Berlibur?" Timpal pria itu. Jawaban yang sangat tidak memuaskan bagi Siwon ketika ia memutar mata setelah mendengarnya.

"Mungkin", pria itu melarat jawabannya dengan kikuk sambil menggaruk kepalanya saat semua mata orang-orang di sana mulai menghakiminya.

"Jika aku menjadi dia, dan sedang berada di indonesia. Hal pertama yang ku lakukan tentu saja berwisata"

Masalahnya, dia bukan kau Steven!

Kembali Siwon menatap jengkel dan pada akhirnya berhasil membungkam mulutnya, lalu menyadari saatnya melanjutkan keterangan yang pasti. Bukan omong kosong seperti pendapatnya tadi.

"Dan  3 minggu lalu, ditemukan kecocokan wajah dengan salah satu penumpang  yang melakukan penerbangan menuju Brooklyn.."

Siwon memeriksa sekaligus mendengar penjelelasan itu, "dia menggunakan cukup banyak identitas palsu untuk melakukan perpidahan dari satu tempat ke tempat lain"
Beberapa saat Siwon mengetuk-ngetuk jari di atas meja sambil menggigit-gigit bibirnya. Berpikir keras yang kemudian menatap pria yang sibuk itu.

HOMELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang