HOMELESS 9

523 18 1
                                    

-Homeless-

Info:
Mohon maaf bagi yang udah nunggu tapi belum bisa dikirim ya. Karena kebetulan ceritanya thriller jadi emang agak sulit aku tulis.

Sengaja aku update sampe 9 sekaligus, biar kalian ada baca duluan sebelum Rabu 30, Juni ya. Aku usahakan Rabu terakhir. Karena UAS juga udah selesai, jadi udah bisa fokus ngerjain.

Kalau di laptop sih sebenarnya udah 750an halaman, tapi aku update sampe bagian ini aja ya. Pas dititik jalan ceritanya nanti udah fokus ke kisah cinta tokoh utama aja, nanti pas di PDF ya.

Nah jadi, hari ini sampe minggu. 25-26-27 kita kasih harga promonya lagi ya. 35k saja. Setelah senin, harganya balik 60k ya.....

Yang minat, chat ke no WA di bawah aja ya

085270922531

-Homeless-

"JESUS!! What's going on!!!"

Seseorang berteriak dengan pekikan hebat di mulut pintu. Volume tinggi dengan suara khas wanita yang menolehkan semua pusat perhatian ke arahnya.

Seseorang itu menutup mulut dengan kejutan hebat dan bahkan sulit untuk diterima oleh sekujur tubuhnya.

Mereka melihat Yoona di sana. Menyaksikan kekacauan dimulai dengan seseorang yang tewas terikat di atas kursi. Matanya terbuka, lalu darah segar membanjiri tubuhnya.

Tubuh wanita itu semakin gemetaran ketika matanya beralih pada sosok lain di sampingnya yang juga mengerang kesakitan pada bekas luka tusukan pada pahanya. Kemudian satu pria lagi yang tidak terlihat seperti dua Korean yang bersimbah darah itu, dan yang Yoona ketahui sebagai anak buah sang ayah. Yang Yoona lihat adalah Franklyn dan pria itu masih baik-baik saja. Sepertinya kehadiran Yoona menolongnya pada waktu yang tepat. Karena setelah anak buah Tuan Im yang terakhir juga diselesai Siwon, sudah pasti akan dilanjutkan gilirannya. Siapa yang menyuruhmu, dan untuk apa kau kembali. Jika ia tidak menjawab maka ia akan berakhir seperti kedua orang itu.

Di saat mata Yoona berhenti pada sosok paling sudut, menemukan sang ayah duduk di sana dan dengan posisi yang sama. Ia menatap Siwon, dengan segala percikan darah di pakaian pria itu.

Suaminyalah yang melakukannya, termasuk yang memukuli sang ayah hingga babak belur seperti itu.

"Apa yang kau lakukan?"

Dengan napas yang tercekat Yoona menatap Siwon, pertanyaan singkat saat tak ada lagi pilihan kata yang tepat untuk segala tanda tanya di kepalanya.

"Mencoba membuat mereka sadar apa yang mereka lakukan", jawab Siwon santai dan tanpa rasa bersalah saat Yoona memberinya tatapan itu, terutama ketika Yoona mendapatinya melakukan semua itu.

"Dengan membunuh?"

"Ya, itulah pekerjaanku", jawab Siwon dengan ekpresi bangga yang ia buat-buat. Mengatakan pekerjaannya dengan cara demikian, seolah pekerjaan itu adalah spesialis pembunuhan.

Ia sudah tak peduli, apakah itu akan menjadi masalah bagi Yoona karena sudah berbohong sejak pertama kali mereka bertemu.

"Siwon, kau? Bukankah seharusnya kita membicarakan sesuatu?"

Yoona mulai menggeleng, perlahan menyadari situasi di sana, dan mengapa itu bisa terjadi. Dari kemungkinannya, sepertinya Siwon sudah tahu bahwa Yoona selama ini hanya berpura-pura tidak tahu identitas asli Siwon.

"Inilah yang ingin ku bicarakan. Dan dengan yang ingin kau bicarakan?" Siwon tersenyum getir, "sungguh, aku tidak peduli!"

Well, sia-sia kau berdandan secantik itu Yoona. James sebagai rekan sekaligus teman Siwon saja sempat terdiam beberapa saat ketika pertama kalinya kau muncul di pintu.

HOMELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang