-Homeless-
Pagi membawa aroma hujan semalam, tanah yang basah segarkan dini hari baru New York City. Lalu cerah mentari perlahan menyapa insan yang berlindung di hunian apartement itu. Kemudian aroma pagi memaksakan kehendak untuk mengembalikan mereka yang masih betah di alam mimpi pada kenyataan hidup yang pahit.
Kabut tipis selimuti dingin pagi yang masih jingga, menyapa pemilik mata coklat yang sedang berjuang mengumpulkan kesadaran setelah bulu mata lentiknya memberi kesempatan, bahwa ia harus sadar, mata itu harus terbuka lebar, dan hadapi kenyataan pahit yang ada.
Kamar tidur bernuansa putih itu masih setia untuk hening. Lalu getaran-getara di atas nakas, bersisihan dengan lampu tidur pada akhirnya memaksa salah satu dari mereka segera membangkitkan tubuh.
Sebelum mendapatkan iPhone hitam itu di atas nakas, sekilas pemiliknya mencuri pandang kepada sosok Yoona yang masih tidur dengan memunggunginya. Kemudian diterimanya panggilan itu dengan cepat, lalu menyibak badcover pelan untuk tak mengganggu tidur Yoona yang masih dalam.
"Siwon"
Seseorang menyerukan namanya dari seberang ia bicara, kemudian kedua kaki itu mulai turun dari ranjang, menciptakan langkah menjauh untuk menghindari kemungkinan Yoona akan mendengar pembicaraannya.
"Sesuatu terjadi?"
"Yes"
"Oh James, please. Don't ruin my morning"
Suara berat itu masih bertahan di tenggorokannya. Namun menerima panggilan sepagi itu dari James tentu saja membuatnya terotak, dan wajar untuk berpikir bahwa suatu hal buruk sedang terjadi.
"Dia ditemukan"
Tatapan malas mata Siwon yang menelusuri lantai menuju kamar mandi langsung berubah.
Bukan karena itu kabar buruk, tapi karena yang dikatakan James merupakan sesuatu yang bisa menolong mereka menyelesaikan misi itu.
Oh setelah sekian lama
"Equinox Hotel Hudson Yards. Dia menginap di sana dan tidak pernah keluar dari kamar selama beberapa hari"
"Dia masih hidup?"
"Masih dideteksi aktivitas di dalam kamar. Sepertinya dia melakukannya untuk mempersempit kemungkinan siapapun menemukannya sebelum ia melakukan misinya"
"Dengan menginap di hotel mewah?", Siwon berdecak, "untuk seorang yang diburu, selera yang terlalu tinggi akan menghancurkan misinya"
"Bagaimana jika karena dia menyadari, bahwa kebanyakan orang yang melakukan pelarian selalu ke tempat tersembunyi. Menginap di hotel mewah, dan mudah dilacak tentu saja bukan pilihan tepat. Dan kita memahami hal yang sama, mengabaikan kemungkinan dia di hotel mewah karena terlalu beresiko"
"Don't underestimate him anymore"
Siwon juga mengakui bahwa pria itu cukup cerdas mengelabui mereka
"Terus pantau, dan jangan sampai membuatnya sadar jika kita sudah menemukan lokasinya. Atau dia akan menghilang lagi, dan kita tidak akan mendapatkan akses untuk menemukan yang kita cari"
"Understood"
"Aku akan ke sana secepatnya"
Panggilan itupun diputus Siwon sepihak ketika nalurinya berkata ada pergerakan dari ranjang.
Diputuskan pria itu keluar dari kamar mandi untuk memastikan. Dan benar saja, sang istri sudah tidak berbaring di ranjang seperti beberapa saat lalu ketika ditinggalkannya.