Beginning «2»

109 9 5
                                    

"Hari koronasi anda semakin dekat Eliodoro, anda bahkan belum melakukan apapun untuk menunjukan bahwa Kerajaan bulan itu pantas untuk dijadikan kawan dalam hubungan diplomatik." Ujar Mark sembari merapihkan buku yang berserakan dilantai, Jaebeom menggigiti jemari nya dengan khawatir

Betul ia belum mempersiapkan apapun dan tak sesibuk Kaisar Amaris yang ia puja. Jaebeom berharap sekali Jinyoung ingin melakukan pertemuan resmi yang sungguh sungguh tanpa ada kendala dan jika hubungan itu tak berhasil maka rencana untuk menikahi Jinyoung adalah opsi yang mungkin akan dipakai nanti.

Jaebeom hanya belajar hal mendasar tentang hubugan diplomatik, ia salah kaprah ternyata Iklim disana lebih memungkinkan untuk bercocok tanam ketimbang tanah gersang nya.

disini lebih banyak hewan unta kambing dan sapi. Oasis disini bisa kering kapan saja seperti kemarau saat itu, saat malam hari cuacanya memang dingin sekali tapi tak seperti disana serta musim panas matahari bisa bertahan selama 16 jam lebih.

Saat diri nya beranjak menuju pintu tak lama kemudian pintu tersebut diketuk dengan kasar menampilkan sosok wanita cantik dan siapa lagi kalau bukan Nana.

Nana memberikan sepucuk surat yang dihiasi pita cokelat dan stempel kerajaan.

"Surat dari kekaisaran Artemio!"

Jaebeom mempersilahkan kakaknya masuk dan mengurungkan niatnya untuk keluar dari ruangan. "Ah Atthaya salam~"

"Salam juga Mark, aku mendapatkan ini dari penjaga yang ingin menuju ruangan mu jadi tolong buka Elio." Nana memberikan surat tersebut dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya

Jaebeom membaca surat itu dan terkejut kemudian Jaebeom menggulung surat itu dan mengusap wajah nya dengan kasar, hal tersebut membuat kedua orang dihadapannya menatap khawatir

"Dia meminta kita untuk mengekspor rempah yang kita punya." kata kata Jaebeom terhenti

"Lalu...?"

"Pertemuan resmi diadakan dalam waktu 3 hari lagi!" Ujar Jaebeom dengan semangat

Mark dan Nana bersorak senang sembari menyemangati pangeran mahkota kesayangannya, melontarkan rencana candaan yang membuat ketiga nya tertawa senang. Entah padahal hanya sepucuk surat berisi salam dan basa basi namun dapat membuat mereka bertiga tersenyum senang.

"Perlukah saya meminta keluarga bangsawan Iustum untuk memperkaya mana yang ada di hutan buatan kita?" Tanya Mark

Jaebeom menggeleng kuat. "Rempah khas kita adalah, daun Thyme dan Mugwort!"

Pangeran tampan ini menyuruh Mark untuk mengecek perkebunan Thyme di Kyros, sekarang menyisakan Jaebeom dan Nana yang tengah membantu diri nya menulis surat balasan.

Nana tersenyum kecil menatap adiknya yang tengah sibuk menulis ajakan pertemuan untuk kekaisaran Bulan itu. Keseriusan itu membuat Nana hampir tersedak air mata dalam diam, enggan memperlihatkan nya Nana memutuskan untuk meninggalkan adiknya sendirian.

"Baba akan kutunjukan bahwa aku tak main main, akan ku patahkan juga kata kata tak pantas mu tentang kekaisaran Artemio. Sudah saatnya kita melakukan ini, menjangkau dunia luar."

Batin Jaebeom

Nana bertemu dengan selir ayahnya. "Ah Prinzessin Razhya, salam."

Nana membungkuk kan badannya menatap ibu kedua nya itu dengan tatapan lembut. Namun yang ditatap hanya melenggang pergi menuju perpustakaan yang ada disebrang gedung. Wajah muram nya dan wajah suntuk dari Selir itu tak pernah pudar, sedih dan selalu sembab.

Lamunan itu buyar saat Nana menyadari bahwa itu bukan urusannya sama sekali dan bukan maksud nya tak perduli dengan keluarga kerajaan melainkan kehidupan pribadi Prinzessin Razhya sangat tidak diperbolehkan untuk dicari tahu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUN & MOON 「JJP」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang