Mane «2»

229 33 5
                                    

Menjelang pagi Jaebum sudah terbangun dengan pakaian kerajaannya, ia berjalan bersama Mark menuju Meja Magna untuk menerbitkan matahari

"Atthaya anda ikut juga?" Tanya Jaebum sedikit terkejut menatap Nana dengan pakaian kerajaan resminya, selendang sutera panjang yang terkibar layaknya air itu menerpa marmer Kerajaan itu. "Setidaknya Venus harus terlihat sedikit dipagi hari Jaebum-ah~" Ujar Nana dengan senyuman

Jaebum,Nana dan Mark segera berjalan menuju Meja Magna yang tak jauh dari pintu utama Kerajaan ini. Dengan bangga Jaebum mengangkat kedua tangannya dan perlahan kehidupan mulai terbangun dari Zona nyamannya.

Matahari pun menyinari seisi kota dan penjuru pedesaan dengan sinarnya yang perlahan menunjukan eksistensinya bahwa Matahari adalah sumber kehidupan dan cahaya.

"Astaga! Itu Venus! Putri Atthaya sedang bahagia, indahnya titik kecil itu" ujar pelayan sembari menatap Titik kecil yang dan menghormati Cahaya yang Jaebum berikan.

Setelah pemanjatan doa dan berbagai mantra Jaebum kembali keruang belajar nya ditemani Mark yang selaku cendekiawan kerajaan Helios. Sembari berjalan Mark bertanya pada Jaebum

"Kau yakin dengan diplomatik itu? Kau tidak takut pengkhianatan?" Tanya Mark dengan serius, Jaebum melirik lalu tertawa. "Kau tahu sendiri dimeja belajar ku sudah tertera list nama nama koruptor dikerajaan megah dan agung ini~ untuk apa takut~" ujar Jaebum dengan santai.

Tak terasa mereka sudah berada di pintu ruangan belajar Jaebum dan melihat Peramal Agung sedang berdiri didepan pintu dengan raut wajah yang tak dapat diartikan.

"Iustum ada apa?" Tanya Jaebum dengan raut wajah datar nya, Yugyeom menunduk memberi hormatnya. "Maafkan saya lancang memberi tahu berita dipagi hari ini~" Ujar Yugyeom dengan senyum kikuknya melihat itu Jaebum dan Mark segera menyuruh Yugyeom untuk duduk diruangannya

"Ini urusan personal, kumohon kalian berdua mendengarkan aku. Kuatkan hubungan kalian dan percaya padaku sesuatu yang buruk akan datang tak dapat kuprediksi siapa yang akan memperkeruh suasana nanti" ujar Yugyeom sembari menyerahkan gulungan berisi catatan deret peristiwa yang prediksi belum tertera jelas.

Jaebum segera mengambil gulungan tersebut dan membaca nya secara perlahan namun pasti, seketika Jaebum menatap Mark dengan tatapan yang pasti bahwa Mark bukanlah orang dengan tipikal seperti itu! Apalagi Atthaya yang lemah lembut itu.

"Terimakasih telah memberi tahu ku Yugyeom, akan kupertimbangkan setiap hal yang akan ku perbuat!" Ujar Jaebum dengan tegas sementara itu Mark mengantar Yugyeom kedepan pintu ruangan

"Mark, aku percaya kepadamu!" Ujar Jaebum dengan santai. Mark duduk didepan Jaebum sembari berbincang hubungan diplomatik dengan kerajaan disana. "Artemio~" gumam Mark dengan serius seketika itu Juga Mark bangkit menuju rak buku yang belum pernah tersentu Jaebum dan dirinya itu. "Ada apa Mark?" Tanya Jaebum dengan penasaran. "Aku pernah dapat buku ini dari Iustum kalau tak salah berjudul maan incarnatie voorspelling" Ujar Mark sembari menarik buku berwarna biru malam itu

"Ramalan Inkarnasi Bulan?" Gumam Jaebum sembari duduk dan membuka buku tersebut, ia membaca kilasan awal buku itu. "Salah satu dari kaisar Artemio yang bertemu sebuah cahaya melahirkan fajar dan senja. Menghilang sementara namun kekacauan tak menghilang karena Cahaya nya meredup penuh dosa" Baca Jaebum dengan hati hati tanpa basa basi Mark mengambil pena merak dan menggaris bawahi hal penting yang ada di buku tersebut

Kriekkk~

Pintu ruangan Jaebum terbuka menampilkan sosok anggun dari Nana yang tengah membawa 3 buah cangkir minuman. "Siang Mark~ Siang Pangeran... Tumben sekali ruangan ini porak poranda, apakah kalian sedang menyiapkan data data untuk mengirimkan surat diplomatik?" Tanya Nana sembari duduk

Jaebum dan Mark berebut berdiri dan memberi salam kepada Nana. "Siang Sorella, kami sedang membaca buku dari Iustum~" ujar Jaebum sembari menunjukan buku nya kepada Nana yang terdiam menatap buku itu dengan senyuman lemah lembut. Jaebum,Mark menghampiri Nana dan mulai bercerita tentang isi buku tersebut

Nana mengangguk menjelaskan bagian yang kurang Jaebum pahami begitu juga dengan Mark. "Nana izin aku menyela~" Izin Mark Berhati-hati. "Mengapa aku terlalu penasaran soal hubungan ini?" Tanya Nana dengan santai. "A-ah iya hamba mohon ampun!" Mark menunduk hormat

"Nanti juga kalian tahu mengapa aku penasaran dengan ini~" Ujar Nana dengan senyumannya

Enggan mengganggu Mark dan Jaebum mengurus segala hal Nana segera keluar dari ruangan dan melanjutkan perjalanannya menuju taman.

Nana itu cerdas harusnya ia saja yang menjadi Kronprinsesse jangan Jaebum yang masih banyak kekurangan ini, segala pikiran menjadi campur aduk dikepala Jaebum. "Al-Na'ir anda dipanggil oleh Prinsezzin Razhya" Ujar pelayan kerajaan dengan tenang, Mark izin untuk keluar dari ruangan menuju sang ibu nya dan Jaebum dengan tegas mengatakan iya.

Jaebum menulis sebuah surat untuk dikirim kepada kerajaan Artemio, Mereka kekurangan bahan pangan seperti daging dan sayur mayur dikarenakan Musim dingin yang ekstrim disana. Benar ini akan meningkatkan daya jual dan beli dikerajaan dengan begitu Devisa kerajaan dan segala perekonomian kasta Bawah akan maju dengan pesat.

Jaebum membuka jendela dan tirainya untuk memberikan sedikit sihir kepada matahari. "Bergeraklah seperti biasa Matahari" Cakap Jaebum sendirian.

"Yang Mulia Raja Datang!" Teriak penjaga didepan ruangan Jaebum sembari membuka pintu tersebut dan menampakan sosok Raja dengan wajah yang mirip persis seperti Jaebum. "Hormat ku Yang Mulia!" Jaebum membungkuk kepada ayahnya itu

"Ah Eliodoro ku!" Sang Raja memeluk putra nya itu dengan hangat, Jaebum membalas pelukan itu. "Hamba mohon izin Baba~" ujar Jaebum dengan sopan.

Jaebum bercerita tentang apa yang ia ingin lakukan dengan perekonomian kelas bawah dan kelas tengah. Sang Ayah mengangguk dengan tanggap dan memberikan nasehat untuknya. "Elio, ini adalah hal yang sulit meski kita mengembangkan perekonomian dalam kerajaan dalam negara ini tentu akan menjadi hal yg berbeda dari Hubungan diplomatik. Dengan grafik yang berbeda, perbandingan mata uang dengan harga jualnya dan lain-lainnya. Baba harap kau belajar dengan perlahan... Baba sudah tua dan kamu siap menggantikan Baba sebagai Raja di negara ini. Hal ini belum pernah kita lakukan dengan kerajaan Lain" Nasehat Raja Im tentu nasehat yg paling baik diantara yang lainnya dengan kata lain Nasehat orang tua selalu berkerja dan selalu terwujud.

Brak!!

Terlihat Mark dan Yugyeom membuka pintu dengan kasar. "Mohon maaf kami Raja!" Ujar Yugyeom, Mark menatap raja dan Jaebum bergantian dengan raut wajah yang tak dapat diartikan

"Seseorang dari kerajaan Artemio datang!" Ujar Mark. Jaebum segera bangkit dan berlari kearah balkon utama kerajaan setelah sampai Jaebum menatap 2 orang dengan kudanya memacu kearah gerbang istana Utama

"Ada apa ini~" Gumam Jaebum dengan nada khawatir









Voment

Biasa aku kan suka dadakan org nya

Mwah-♡

SUN & MOON 「JJP」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang