Kepulangannya dari kunjungan tak terduga itu membuat Jinyoung terdiam,bagaimana bisa naluri nya terbayang bayang akan kerajaan Helios itu bahkan ia meminta pendeta kuil Bulan untuk membaca apa yang terjadi dihari hari kemarin. Nyatanya memang benar terjadi, wajahnya memang datar tapi perasaan tidak bisa disembunyikan
Jinyoung gusar, ia tak bisa berhenti menunggu kedatangan surat resmi tersebut. Meski ia tahu perjalanan dari Kerajaan Helios menuju Artemio diperlukan waktu 2 hari. "Supernova" panggil Jinyoung dengan datar, Jackson menghampiri Jinyoung sembari membungkuk kecil "Ya Huangdi, anda perlu apa?" Tanya Jackson. Jinyoung segera memberi perintah kepada Jackson untuk memberitahu bawahannya yang berjaga didepan untuk memberikan surat kepadanya secara langsung dan jika yang mengantarnya itu Eliodoro biarkan ia masuk terlebih dahulu, Jackson segera melaksanakan perintahnya dan meninggalkan Jinyoung diruang tahta nya.
"Amaris!" Panggilan itu berhasil membuat Jinyoung tertegun dalam lamunannya ia menatap sang kakak sembari menaikan satu alisnya, Jinyoung jarang bicara ia hanya akan bicara jika itu penting saja. "Setidaknya jawab panggilan ku, aku yang tertua disini" ujar sang kakak dengan nada yang sedikit sarkas, Jinyoung terdiam dan menatap kakaknya. "Jika kau yang tertua dan merasa ini tahta mu ambil saja tapi lihat dulu siapa yang diberkahi oleh dewa dan dewi..." Nada datar dan dingin itu membuat hati sang kakak agak tertusuk hingga akhirnya sang kakak memilih untuk terdiam.
"Bagaimana dengan hubungan diplomatik mu itu?" Tanya kakaknya. "Surat resminya diperkirakan akan datang setelah 2 hari,lalu setelah rapat dewan petinggi aku akan mengadakan Rapat perencanaan perdana. Surat ini harus disucikan" Ujar Jinyoung dengan nada datar. "Untuk apa disucikan hah?" Tanya Taecyeon dengan sarkas lagi, Jinyoung menyampingkan tubuhnya dan menatap mata Taecyeon. "Bodoh" Jinyoung tersenyum miring dan meninggalkan kakaknya yang duduk ditahtanya
"Supernova, antarkan aku kekuil" pinta Jinyoung dengan nada datar, Jackson segera mengambil mantel untuk Jinyoung. Karena kerajaan Artemio merupakan kerajaan dengan salju abadi tak pernah mencair sedikit pun. Segera jinyoung mengenakan Mantel nya semua dayang langsung sigap? berbaris dibelakang Jinyoung untuk mengantar Kaisarnya kekuil
Taecyeon menatap Jinyoung dengan seksama. "Anak muda sombong" ujar Taecyeon pelan sembari membaca perkamen laporan dari menteri. Taecyeon tahu sekali adiknya adalah berkah dan anak yang mempresentasikan dewa dewi Bulan bahkan Jinyoung diharuskan memakan pendidikan lebih awal daripada umur sebayanya. Tak bisa fokus dari perkamennya Taecyeon mengusap wajahnya sembari bergumam sendiri. "Shh, kasihan sekali anak itu" timpah Taecyeon lagi.
Jackson berjalan disisi Jinyoung sembari menatap punggung kecil itu dari belakang. "Supernova" Panggil Jinyoung, Jackson segera mempercepat jalannya untuk menyeimbangi langkah kaki Jinyoung. "Ya Huangdi?" Tanya Jackson sembari menatap Jinyoung dari samping,langkah kaki Jinyoung berhenti dan memutar badannya kearah Jackson. "Temani aku" Perintah Jinyoung. "Maaf Huangdi tapi sa-" belum selesai bibir Jackson menutup dengan segera Jinyoung menarik lengan itu dengan cepat
"Kita mau kemana?" Tanya Jackson dengan suara yang terengah, Jinyoung tetap terdiam tanpa suara dengan langkah kakinya yang tetap berlari kencang.
"Sepertinya kita meninggalkan para dayang di istana" ucap Jackson menengok kebelakang dan napas nya tersengal. "Jackson" Panggil Jinyoung lagi, Jackson menatap Jinyoung seolah berkata ya yang mulia? "Carilah pendeta besar suruh ia kemari dengan catatan Firman dari dewa dan dewi" Perintah Jinyoung dengan nada pelan, Jackson tersenyum dengan tulus lalu mencari Pendeta besar itu
Sementara Jinyoung terdiam dikolam didekat ruangan berdo'a. Menatap sekilas bayangannya yang tanpa emosi begitu juga ia. Tak pernah merasakan emosi, merasa hatinya hanya penuh dengan tanggung jawab sebagai kaisar dan Amaris. "Aku benci perasaan yang kemarin, kenapa harus ada perasaan seperti itu." Gumam Jinyoung dengan wajah datarnya. Ah dia tahu kalau perasaan seperti itu membuatnya seakan menanti sesuatu yang tak dapat ditunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUN & MOON 「JJP」
De TodoTentang perasaan yang indah yang tak pernah pudar. Akan kah matahari terus bersinar? Akan kah bulan terus gemerlap? Aku menunggu mu. untuk kembali. warn B×B pair JJP and others