Jemputan

389 39 0
                                    

#Bungou Stray Dogs
Omegaverse

Suara ketukan sepatu terdengar menggema dalam lorong ruangan. Pria yang mengenakan jas formal ini berjalan dengan gagah dalam setiap langkahnya.

Pheromone dominan menguasai sekitarnya, malam yang hening membuat pekerjaan pemuda bersuraikan cokelat itu sedikit terhenti.

"Hm? (M/n), apa yang kau lakukan disini?" Tanya pemuda bersuraikan cokelat itu yang bernamakan Edogawa Ranpo.

"Tentu saja menjemputmu." Ucap santai (M/n) dan duduk disalah satu kursi kosong lalu menatap ke Ranpo yang memiliki pandangan mungkin, kesal.

"Bukankah sudah aku bilang bahwa kau tidak perlu melakukannya terus menerus?" Ucap Ranpo cemberut dan menghentakkan diri keatas kursinya dan bersandar kesal.

Berbagai snack dan juga manisan berjajar sembarangan diatas mejanya, namun juga terlihat beberapa lembar kertas dokumen.

"Jika aku mengatakan akan menjemputmu selalu, tentu akan aku lakukan." Ucap santai (M/n), sebuah senyuman tipis muncul diselanya.

Aroma pheromone milik Ranpo terasa sangat manis, memiliki rasa madu dengan sedikit susu tercampur, membuat (M/n) menjadi sedikit lebih rileks.

"Kau kerepotan dikantormu bukan? Lebih baik kau melakukan apa yang aku sarankan sebelumnya." Ucap Ranpo yang sudah melupakan rasa kesalnya, kala alpha didepannya ini sudah terlihat sedikit santai.

"Mungkin akan aku lakukan nanti, jika ingat." Ucap (M/n) dengan menatap ke Ranpo.

"Ada apa memandangiku terus?" Tanya heran Ranpo yang merasa waspada saat ditatap.

"Apa salahnya memandangi mateku?" Ucap (M/n).

"Sejak kapan kita menjadi mate?!" Bantah Ranpo kembali kesal, diraup potato chips dan langsung dia masukkan kedalam mulutnya serta dikunyah secara kasar, tatapannya melirik hal lain selain orang didepannya.

"Mau sampai kapan kau menolakku? Bukannya kau sudah tahu sejak awal?" Ucap (M/n) sedikit kecewa dengan tolakan, meskipun ini sudah berulang kali terjadi.

"Sampai kau berhenti melakukan ini." Ucap Ranpo sembari menjilat jarinya yang terkena asinan potato chipsnya.

Melihat godaan itu (M/n) hanya bisa menahan diri, atau kalau tidak dia akan dikeluarkan oleh Fukuzawa Yukichi karena alasan mengganggu karyawannya.

(M/n) tidak sebodoh itu untuk mencari gara-gara dengan pemilik agensi detektif bersenjata ini.

"Kau sudah selesai bukan." Ucap (M/n).

"Kalau begitu ayo aku antar, sekalian membeli beberapa kue untuk persediaanmu." Lanjutnya dengan berdiri.

"Hm! Ayo kita keluar sekarang!" Ucap Ranpo bersemangat mendengar ucapan (M/n) yang bagaikan melihat harta tersembunyi.

Merekapun berakhir menaiki mobil yang sama dan pergi menuju toko langganan mereka, Ranpo yang terkadang menceritakan tentang hal yang terjadi di agensinya dengan (M/n) yang kadang menyahutinya.

Mereka terlihat harmonis, entah kenapa Ranpo menolaknya, mungkin dia tahu tetapi lebih memilih untuk tidak tahu. Ingin rasanya dia menutup pandangan oleh itu.

.

.

.

Aku berencana buat tamatin ini book dan lanjutin book iwgp yang sempat tertunda- setidaknya biar ga ada hutang-

Jaa ne~

June 9, 2021

Scene by Scene with Male ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang