Last Notes : Meaning of a Hug

1.2K 304 227
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19 April

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19 April

Ujian tengah semester berakhir hari ini.

Tetapi Kim Beomgyu begitu giat untuk terus mengasah kemampuannya—mengatasi berbagai soal di semua mata pelajaran. Lebih banyak dia belajar, rasanya ada semakin banyak hal yang perlu dia cari tahu, perdalami dan kuasai. Begitulah bagaimana "belajar" sudah memakan dirinya sepenuhnya begitu dia mendeklarasikan mutlak tekad tersebut dalam benak.

Belajar yang giat supaya tidak dipukul lagi. Supaya bisa seperti Hyung. Supaya Junsoo Hyung bangga!

Belajar. Belajar. Belajar. Yang harus kau lakukan hanyalah BELAJAR!

Kim Beomgyu tersenyum usil usai menuliskan itu. Yeah, kesannya seperti memberikan tekanan pada diri sendiri, tapi mau bagaimana lagi? Beomgyu tahu bahwa hanya itu yang dapat dilakukannya agar tetap bisa mendoktrin diri sendiri. Sudahlah cukup menipisnya afeksi dari jejeran orang terdekat telah memberikan dorongan semu, Beomgyu pikir effort yang berasal dari dalam diri itulah yang paling penting.

Yang penting 'kan aku sudah temukan alasan kenapa harus berusaha sekeras ini. Beomgyu sekilas memandang teduh jendela perpustakaan, petang sudah akan berganti malam. Mid test yang dilangsungkan membuat jam sekolah berjalan setengah hari, tetapi dia masih bertahan di sana. Meregangkan tubuh lantas meraih pena kembali, pemuda gila belajar itu benar-benar terlihat kehilangan kewarasan saat memutuskan melanjutkan aktifitas menguras otak di kondisi yang seperti ini.

"Ohok! Ohok!" Beomgyu terbatuk sesaat. Buru-buru membuka tutup botol minum dan meneguknya sampai habis. Dadanya bergerak naik turun tiap kali serangan semacam itu datang padanya. Bagi Beomgyu, waktu-waktu dapat beraktifitas tenang dengan napas yang teratur adalah hal benar-benar dia syukuri.

Beomgyu meremat seragam di bagian dadanya. "Eish, sial," gumamnya sangat pelan, dan mengambil waktu untuk menjeda belajarnya. Dia pun mengambil ponsel dan melihat bagaimana pesannya yang tadi siang belum mendapat balasan.

Hyung, nanti bisa jemput aku?

"Apa Hyung sibuk, ya?"

[✓] 24 HOURS : To Get You OutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang