.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Malam minggu ini lelaki manis dengan mole di bawah bibirnya tengah berjalan sendirian ditengah ramai nya pasar malam. Hanya dengan mengenakan kaos oblong putih, jaket hitam dan celana selutut berwarna hijau, ia tengah mengantri di tukang jual cilok.
Saking ramainya, Xiao zham sampai tidak bisa melihat om-om penjualnya. Sebal memang, tapi mana boleh buat. Nih om cilok cuman jualan pas malem minggu doang, mana ciloknya enak banget. Makanya orang-orang pada ngantri.
Perlahan pembeli memudar, dengan backsound bianglala dan permainan komedi putar, Xiao zhan masih berdiri di samping gerobak cilok. Ia sedikit khawatir karena ciloknya tinggal dikit. Mana masih ada 3 pelanggan lagi, sudah cukup dirinya terombang ambing di kedai martabak mini seberang sana. Untuk cilok, dia harus mendapatkannya.
"Mau berapa neng?" Tanya om cilok. Xiao zhan mengerjap beberapa kali, sedikit kesal karena om cilok itu memanggilnya dengan 'neng' dahal dia laki-laki.
"5000 aja om, jangan pake b*ncabe" jawab Xiao zhan ketus, dari pada dia adu bacot sama om nya, yang ada malah kagak kebagian.
Benda kenyal bulat-bulat itu masuk ke dalam plastik kecil, diisinya dengan saus dan juga kecap. Xiao zhan mengambil bungkus cilok dan membayarnya. Setelah sekian lama mengantri akhirnya dia dapat juga.
Xiao zhan berjalan menyusuri pasar malam sendirian, dengan tangan satunya yang sibuk menusuk cilok dengan lidi dan memakannya. Agak gak enak sih, kalau jalan sendirian, terlebih lagi banyak yang tebar keuwuan di mana-mana. Tapi tidak dengan Xiao zhan, ia tak peduli dengan itu.
Hingga ia sampai di penjual p*p ice , bungkus serbuk minuman bertenteng dimana-mana, seperti pelangi. Xiao zhan terdiam sembari memilih rasa apa yang akan ia beli,
"P*p ice rasa bubble gum nya satu" ucap xiao zhan yang dibalas anggukan oleh sang penjual.
Tak menunggu lama, ice pesanan Xiao zhan jadi. Ia lantas membayarnya dan kembali berkeliling. Mungkin karena capek, akhirnya Xiao zhan memutuskan untuk duduk di kursi kayu. Sambil menikmati ice nya, ia melihat sekeliling.
"Sshhh...argh!"
Suara desisan membuat Xiao zhan berhenti meminum ice, ia menengok ke kanan dan ke kiri. Nampak tidak ada siapa-siapa, bahkan orang-orang yang berlalu lalang pun sibuk dengan dunia mereka sendiri.
"Arghh....!"
Bukan, itu bukan desahan orang mesum atau apapun, tapi itu rintihan kesakitan. Xiao zhan berdiri dari duduknya, mencoba mengikuti sumber suara. Hingga ia terdiam disisi pasar malam yang gelap. Ya, seperti batas pasar malam gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
COTTON CANDY [ YIZHAN ]
Short Story"cinta tidak membuat mu melupakan segalanya, tapi cinta merubahnya" . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ⚠️ BAHASA NON BAKU ⚠️YIZHAN AREA ⚠️BXB ⚠️LGBT ⚠️ HOMOPHOBIC MENJAUH!!!!