Epilog

378 37 3
                                    

Pria dengan secangkir teh di tanganya tengah menikmati pagi hari ini sambil baca koran di teras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria dengan secangkir teh di tanganya tengah menikmati pagi hari ini sambil baca koran di teras. Meski koran sudah dua minggu yang lalu, tapi dirinya masih ingin membaca, siapa tau ada berita yang terselip belum ia baca

Matanya tertuju pada tulisan hitam yang di capslok

Berita utama

Dua mayat seorang laki-laki berhasil di temukan dalam keadaan sudah tewas, luka di sekujur salah satu pria dan mereka telah membiru. Polisi sedang menyelidiki kasus tersebut


Lucas langsung melipat koran itu dan menaruhnya di bawah meja kecil, bersamaan dengan Jungwoo yang baru saja datang.

"Apa kau sudah sarapan?" Tanya Jungwoo, ia melepas helmnya dan memeluk Lucas. Sedangkan Lucas menerima pelukan dari lelaki manis itu, mencium kening Jungwoo.

"Sudah, apakah kita jadi?" Tanya Lucas.

Jungwoo tersenyum tipis, "kau ganti baju dulu, aku juga harus mencuci bunga-bunga ini"

Lucas mengangguk dan tak lama ia turun dari kamar nya dengan pakaian serba hitam. Begitu juga Jungwoo, kaos hitam dan celana yang senada setinggi lutut, ia menenteng kantong plastik berisi bunga.

Tak lama akhirnya mereka pergi meninggalkan rumah, dan sampai di sebuah makam tak jauh dari pusat kota.

Perlahan Jungwoo membuka gerbang makam, hingga bunyi gerbang yang sudah karatan itu terdengar. Lucas telah memparkirkan mobilnya di area khusus parkir, dirinya mengikuti Jungwoo hingga sampai di dua buah makam yang terlihat masih baru

Dua makam yang masih segar dan terlihat rumput hijau cantik tumbuh di atasnya.

Lucas berjongkok didepan makam seorang yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Dirinya mengelus batu nisan itu dan membersihkan dengan air yang sengaja ia bawa di botol.

Jungwoo tanpa sadar menitikan air matanya, ia ikut membersihkan makam adiknya dari rumput liar dan perlahan menaburkan bunga di atasnya. Begitu juga dengan makam Yibo, Lucas dengan sangat teliti membersihkan setiap inci baru nisan berkeramik abu-abu itu.

Ia tersenyum tipis dan menghampiri Jungwoo yang terduduk di samping makam Xiao zhan. Dirinya menangis dan membuat Lucas menarik pinggang pria manis itu dalam dekapanya, memeluknya dari samping, ia mengelus pundak Jungwoo yang bergetar, dengan sesekali mengecupnya pelan.

"Kakak harap kalian bahagia di sana ya" ucap Jungwoo dengan nada yang amat berat.

"Cas, apa Xiao zhan gak kedinginan di bawah sana? Hiks.." tanya Jungwoo pada Lucas, telihat dengan jelas mata yang berlinang air itu.

Lucas menangkup wajah Jungwoo dan mengusapnya pelan.
"Ada Yibo disana, kamu gak usah khawatir"

Jungwoo mencoba untuk menetralkan isakkannya. Ia menatap batu nisan Xiao zhan dalam diam, hatinya masih hancur ketika mengingat dimana dirinya dikabari bahwa Xiao zhan sudah tiada.

"Yibo, jaga Zhanzhan baik-baik ya. Dia suka rewel, dia gak suka terong, suka banget makanan manis, jangan buat dia sakit, jangan bentak dia, jang-"

"Ssstt! Udahhh" potong Lucas, ia langsung memeluk kembali Jungwoo hingga pria itu menangis di dalam dekapannya.

Tak berapa lama, akhirnya Jungwoo bisa berhenti. Ia mengelus pelan nisan Xiao zhan, dirinya tersenyum getir.

"Kak Uwu sama Lucas besok mau nikah, kakak tau pasti kamu udah restuin kita..." Jungwoo menjeda omonganya, ia berusaha menahan tangis, dirinya menghirup udara lama-lama dan menghembuskannya.

"Kalau kamu sempet, dateng yah"

COTTON CANDY [ YIZHAN ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang