Jang 2

559 10 0
                                    

( jang: part)
Kalian apa kabar? Udah beli bts meal? Aku ga dulu, mau nabung buat beli sepatu boot xixixi.

Selamat membaca! ( vote nya ditunggu).
•••••••••••••

" anjing lu! sialan!"

' brugg!'
Genta langsung membalas tonjokkan dari kakel bajingan didepannya sekarang.

" bangsat?!" balas Aldo.
" berani juga lu anak baru! Ade kelas gatau diri!!"

" gausah banyak bacot, mending langsung jotos aja!!" seru Danil ikut-ikutan membela temannya yang sedang didalam kesalahpahaman masalah sepele.

" berani juga lu cungkring? Mau jadi pahlawan? Bela-belain temen lu segala..."

" gausah ikut-ikutan, ini masalah gue sama dia" ucap Genta tegas, aura kepimpinannya entah mengapa seperti sedang keluar, Danil yang mau ikutan menonjok salah satu teman kakak kelas musuh barunya itu terhalang oleh ucapan genta barusan. 

" tapi lu temen gue ta! Gue harus bantuin lah!"

" mundur......kalau lu temen gue, mundur"

Danil pun mengiyakan walau harus dipaksa Rahmat yang menarik tangannya agar menjauh dari tengah lapangan, alhasil kini hanya tersisa Genta, dan kumpulan kakak kelas badungan yang sudah siap untuk mengeroyoki adek kelasnya itu.

" kalau lu ngaku jantan, one by one.....tapi kalo lu banci berkedok laki, mau gamau gue minta bantuan temen gue juga"  ujar Genta dingin. 

Merasa diledekkin, Kakel itupun langsung meninju wajah genta tanpa babibu.

" woi anjing lu pada?!!" teriak Danil kencang, ia kembali bergabung ke tengah lapangan, tak sendiri....Rahmat, Bimo, serta dua anak kelasannya ikut membantu.

Kini keadaan lapangan yang tadinya sepi, mulai diramaikan murid-murid kelas satu, dan tiga SMP, bahkan siswa Smk yang sedang berkunjung ke gedung SMP karena kantinnya jauh lebih komplit, ikutan menonton pertikaian dadakkan di pinggir lapangan.
---------------xoxo--------------
" gila sih! Genta sama gue sampai ngira lu itu peramal tau!", ujar Novi masih tak percaya apa yang dialamin sahabatnya lima hari yang lalu saat menjenguk Genta yang dirawat usai mengalami pembengkakkan pada usus kanannya.

" padahal sih genta itu jagonya makan pedes! Dia tuh kalau beli maklor selalu milih level lima, sedangkan gue? Level tiga aja udah jerit-jeritan"

Ringga terkekeh mendengar cerita-cerita yang Novi katakkan selama kurang lebih setengah jam-an, yap mereka berdua sudah ngobrol sejak bell istirahat berbunyi, lebih tepatnya Novi-lah yang main ke kelasan Genta buat nemuin Ringga.

" oh iya.....gue bingung deh, kok lu bisa dengan gampangnya deket sama kakak gue sih?" tanya Novi keheranan, padahal dirinya sendiri aja ga terlalu dekat sama kakak tirinya karena beda frekuensi.

Memang tiga hari yang lalu saat Genta dirawat, Ringga, dan Mama nya mampir buat menjenguk tetangga barunya itu.

Kebetulan Karin kakak tirinya Novi sedang berkunjung untuk ngasih baju ganti milik Novi, karena adiknya kekeuh nginep buat temenin sahabat cowoknya itu.

Emang deh, persahabatan Novi, dan Genta sangat-sangat erat.

Terus disaat bunda Genta, sibuk mengobrol bareng Novi, Genta, dan Mama Ringga di dalam kamar pasien, Ringga malah memilih buat nunggu di luar pintu, ia ga tahan banget sama wangi minyak kayu putih yang begitu menyengat didalam kamar rumah sakit.

" ga suka minyak kayu putih pasti" ujar Karin begitu melihat seorang lelaki berusia sama dengan adik tirinya sedang duduk di meja tunggu sambil menutup hidung.

THE CROSSROAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang