Jang 7

147 5 0
                                    

hai hai haiiii, straight to be Unnormal.

-----------------------------------enjoy my story!

Menyakitkan untuk didengar.

Reaksi Genta kemarin, berhasil membuat Ringga memutuskan untuk menjauh dari temannya itu, benar-benar menjauh, dalam artian......mereka tak saling menegur satu sama lain lagi.

Yang biasanya selalu nempel berduaan kemana aja, kini sudah tak ada lagi murid yang melihat moment-moment itu, saat pulang sekolah pun, tak ada tanda-tanda kemunculan sosok Ringga yang setiap sore bakalan menunggu di bawah atap saat Genta sibuk ngeluarin motor gedenya.

Kaum hawa sangat-sangat senang saat mendengar kabar bahwa hubungan Ringga, dan Genta mulai menjauh, kini mereka bisa kembali menyapa Genta tanpa dihadiahi tatapan sinis Ringga.

Namun, menjauhnya Ringga dari Genta, membuat kerugian besar bagi para lelaki yang emosi karena pacarnya masih berharap bisa jadian sama sosok Genta itu, sih tampan berperut buncit.

" udah empat bulanan lo kalian diem-dieman, gamau coba baikkan lagi?" kata Cinta sambil ngemil basreng pedas, dan lidi-lidian originalnya.

" iya nih.....coba gih ajak ngobrol genta-nya, kan kita-kita ikutan repot kalau kalian berantem"

" betul tuh! Dari kemarin gue jadi Annabelle njing, perantara kado dari adek kelas"

Cinta, dan Nadya langsung tertawa geli mendengar curhatan Salsa yang sempat menjadi tukang titip dadakkan karena sekelas dengan sosok primadona: Genta.

Ringga menggeleng pelan, " hmmm, males ah, orang yang salah gue.....udah deh, jangan bahas lagi"

Ketiga gadis remaja itu saling mengangguk kompak, lalu melanjutkan cemil-mencemilnya sembari menunggu jam istirahat berakhir, " duh......malah gue ada tugas kelompok, terus barengan genta lagi"

Adu Nadya malas, gadis berambut pendek sebahu itu memang tak terlalu gila seperti sebagian cewek di sekolah ini ketika melihat wajah tampan Genta, bagi Nadya tuh.....Genta cuman cogan biasa, palingan nanti kalau dirinya beranjak ke tingkat lebih atas macam SMK, bakalan banyak cowok yang melebihi Genta.

" kenapa males? Takut jadi Annabelle kek salsa?" tanya Cinta kepo, Nadya menggeleng pelan.

" genta tuh pinter, bagus lah kalo lu sekelompok sama dia" jelas Ringga, yap....diantara satu kelas, hanya ada beberapa murid langganan guru-guru mapel setiap ada lomba akademi, dan Genta termasuk dalam murid pintar itu.

" gue mau tidur ah, nanti bangunin yeh ring" kata Cinta yang sudah menenggelamkan kepalanya diatas meja miliknya, sedangkan Ringga....teman duduk barunya itu sibuk merapihkan buku-buku yang akan digunakan jam berikutnya.

----------------xxxxoo----

" empat bulan, dua minggu, tiga hari......delapan belas jam" jawab Genta saat temannya bertanya sudah berapa lama dirinya diam-diaman dengan Ringga, cowok manis yang berhasil membuat dirinya emosi.

Danil menatap takjub, " gila.....lu ngitungin? Rajin amat njir"

" hooh, btw......nanti malem gue ga ikut lagi yeh" kata Genta perihal ajakkan nongkrong di warkop biasa.

" mau sampai kapan sih lu? Segala diet-dietan......masih mudalah kita, gausah ngurusin badan.....seneng-seneng dulu, nanti kan bisa" jelas Danil yang akhir-akhir ini kehilangan teman minum, karena Genta sudah mulai menjalani hidup sehat, no rokok, dan no amer.

Genta tersenyum mendengar kata-kata temannya, " justru itu......masih muda, harus hidup sehat! Biar nanti pas tua kegantengan gue ini ga ngilang ditelan umur"

THE CROSSROAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang