Jang 9

117 4 0
                                    

jang is mean: chapter/ part/ bab

diambil dari bahasa Korea.

-----------------------enjoy my story!!

' klik link ini jika kamu membutuhkan teman untuk bercerita......'

Sudah 4x dalam satu minggu ini, Genta mendapatkan pesan berisikan kalimat yang sama seperti itu.

Entah dari mana pengirim pesan itu mendapatkan nomornya.

Cahaya matahari telah terlihat berwarna jingga pekat, rata-rata siswa baru seangkatannya sudah pada pulang, kini hanya beberapa siswa yang masih tersisa menunggu jemputan, atau malas pulang seperti dirinya.

Genta lagi bete buat ketemu bunda, ia kesal karena harus masuk jurusan ini.

Yah emang sih, seratus persen bukan salah bunda, karena waktu ditanya, Genta jawab 'seterah bunda aja lah, yang penting aku belajar'. Terus pas udah dua hari mengikuti masa ospek siswa MOS di sekolah barunya, Genta menyesal, ia kecewa pada pilihan bundanya yang harus masukkin dirinya ke sekolah anta berantah ini.

Sekolah Genta berada di ujung kota jakarta, bahkan angkutan umum jarang melewati area SMK yang bercampur dengan SMA ini. Udah gitu, peraturan mos kali ini sangat mengesalkan, siswa baru tidak diizinkan untuk membawa motor, harus diantar atau naik kendaraan umum.

Sedangkan Genta sedang diem-dieman sama bundanya, jadi tadi pagi ia memilih naik angkut.

Dan Genta rela-relain jalan dari depan jalan raya, sampai masuk ke sekolahnya. Mungkin, berat badan Genta udah turun setengah kilogram tadi pagi.

Genta kangen Danil, biasanya saat SMP, ia sering nebeng bareng tuh anak. Tapi sekarang? Danil ikut bapaknya pindah ke luar kota, pria chineese itu sekolah kejuruan di malang.

Namun jarak jauh tak membuat hubungan pertemannya ikutan menjauh, sesekali mereka saling teleponan, menceritakan apa yang terjadi, seperti saat pindahan pertama Danil yang mengeluh sepanjang hari karena lingkungan di malang jauh berbeda seperti di jakarta.

Genta tertawa geli mengingat curhatan Danil tempo hari, hingga tak sadar kalau kini hanya dirinya yang masih berdiri di dekat halaman depan gedung SMK barunya.

' tring, tring', bunyi notif pesan masuk dari handphonenya, membuat Genta penasaran untuk melihat, kali aja bunda peka gitu.

' klik link ini......jika ingin punya teman untuk bercerita, atau kakak bisa kunjungin tempat kami di kafe selaras padu, pekan depan'

Genta mengigit lidahnya kesal, ia segera memblokir nomor gajelas itu, dan berjalan keluar untuk mencari angkutan umum, andai semalam ia menerima uang bulanan yang bundanya kasih, kan bisa naik taxi buat pulang sore ini.

-----------------xxxxx------ooo-----------

" ehh pak! Stop, pak stop!" teriak Genta kencang saat dirinya melihat seorang pemuda berseragam putih-abu sedang berjalan tak jauh dari posisinya.

" senyum dikit kek mas.....judes amat"

Genta mengernyitkan dahinya usai supir bajai itu ngedumel gajelas, " lagi sariawan saya, udahlah....gausah dikembaliin, buat bapaknya aja"

" widih!! Makasih mas.....duh gantengnya nambah" puji sang supir yang mendadak wajah judesnya berubah menjadi cerah, kesenangan usai dikasih uang lima puluh ribu rupiah dari pemuda berhoodie navy itu.

Genta mendengus geli, lalu turun dari bajai orange cerah itu, dan berjalan cepat untuk menemui pemuda manis yang telah lama ia rindukan.

"yang ada gue dipelototin......hffftttt, genta sialan!"

THE CROSSROAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang