Jang 10

144 5 0
                                    

jang is mean: chapter/ bab/ part

diambil dari kosakata korea.

--------------------------------------------enjoy my story!

' anjirrr, bisa ga sih di tutup kek itunya'

Batin Ringga dalam hati saat tak kuasa mengintip tonjolan dari luar boxer Genta yang tercetak jelas, bahkan bisa Ringga takarkan kalau ukuran mr P milik teman eitsss koreksi- mantan temannya itu lebih dari genggaman tangannya.

" liatin apaan sih? Sampai segitunya" ucap Genta asal, padahal mah dia lagi kebingungan karena mendadak situasi di kamar tetangganya ini malah jadi canggung.

Ringga langsung mengalihkan pandangan, " engga, engga.....l-liat itu, merek boxer lu....ettt, au ah! Lagian lu ngapain sih kesini cuman boxeran doang? Udah sore oon! Nanti masuk angin loh.....terus pilek, demam deh, repotin bunda lagi, elu tuh......ih genta, sana cepetan ambil kaos di lemari gue!!"

Sepanjang ocehan yang keluar dari mulut manis pemuda di sebelahnya, Genta malah senyam-senyum sendirian. " gue kangen sama bacotan lu"

Tepat saat itu, Ringga menoleh ke samping, yang dimana Genta sedang menatap lekat temannya.

Mereka saling memandang hangat satu sama lain.

' deg, deg, deg', suara jantung berdegub yang begitu kencang.

' deg....deg.....deg....deg'

Mata Ringga terpejam, entah mengapa ia malah ngelakuin hal ini. Gugup, sangat-sangat grogi dengan situasi sekarang.

Namun......bukan jantung Ringga yang berdegub kencang, melainkan Genta-lah.....yang malah ngerasain hal aneh, perut lelaki itu mendadak hangat, seperti ada api kecil, namun tak berbahaya, lebih ke perasaan nyaman, dan ingin lebih dari sekedar tatap-tatapan ini.

Genta mau bibir ranum milik temannya.

Ya......Genta mau ciuman, meski didepannya adalah seorang pria, tapi Genta penasaran.

" eh...ge-gentaaa" ucap Ringga merasa bingung saat wajah Genta semakin maju ke depan dirinya, kini jarak mereka hanya sekitar 3cm, tak kurang, namun ingin lebih. " gue izin cium lu....boleh?"

Ringga malah mengangguk polos, lalu pipi sebelah kanannya sudah dielus-elus oleh jari-jemari milik Genta yang tiba-tiba merangkup kedua pipinya, hingga wajah Ringga ikutan maju.

' cuupppp'

Genta mencium bibir ranum itu, hanya ciuman tanpa lumatan.

Sebatas kecupan, namun sangat lama......sampai-sampai pinggang Ringga agak pegal karena harus menunduk, tapi ga ingin ngerusak suasana, akhirnya Ringga rela-relain buat berdiam diri, menunggu Genta yang ngelepasin kecupan aneh ini.

' bruggg'

Suara per kasur terdengar kencang usai tubuh Ringga dibanting sengaja oleh Genta yang main dorong, kini mereka saling ciuman sambil tiduran, Genta melumat bibir merah jambu yang terasa begitu menyenangkan, rasanya ia sudah candu sama bibir Ringga.

" stop......g—gentaaaaakhhh" desah Ringga saat lehernya dijilati lidah Genta, bahkan ia merasa air liur tetangganya ini seperti mengalir deras, " awww! Sakittt"

" maaf maaf, duh....sorry ring, serius....", Genta langsung menghentikan aksinya, ia mengecheck bekas gigitan pada leher samping kanan milik temannya itu, dan ternyata.....ada titik kemerahan.

Ringga mengadu perih, lehernya seperti digigit semut. " elu sih! Ah...dasar cowok!"

"elu juga cowok oon" Balas Genta yang langsung dibuahi pelototan tajam.

THE CROSSROAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang