2. The day

101 14 0
                                    

Pintu gerbang arena G terbuka, menampakkan seorang gadis yang terlihat tak asing berjalan santai memasuki arena.

Gadis itu berjalan dengan tenang dalam balutan kain putih gading yang mencapai setengah pahanya dan ditutupi lagi oleh kain tipis menerawang hingga mencapai semata kaki, dan rambut yang bergelombang dibiarkan tergerai mencapai dadanya. Tak hanya itu, aksesoris tambahan seperti rantai emas kecil yang melintang di sepanjang bahu hingga pinggang dan sepatu boot gladiatornya membuat semua murid di sana cukup terpana.

[Name], gadis yang sebelumnya bertarung hanya mengenakan pakaian training biasa tiba-tiba muncul dengan pakaian yang berbeda. Pakaian yang dikenakan [Name] membuatnya terlihat seperti seorang putri dari legenda mesir kuno. 

"Maaf sensei, apa aku terlambat?"

"Tidak terlalu lama, masih bisa ditoleransi. Lalu ada apa dengan kostum ini?" Aizawa-sensei mengangkat dagunya, memaksudkan pada pakaian yang tampak asing di tubuh [Name].

"Ah ini, ini kostum bertarungku"

Semua murid spontan menjawab, "Hah?! Kostum bertarung?!"

[Name] tertawa pelan untuk menyembunyikan rasa malunya, "Haha, iya. Seharusnya aku tidak memakai kostum ini. Aku sudah meminta perancangan kostum baru tapi pihak agensi kostum sekolah belum selesai membuatnya jadi aku memutuskan untuk  memakai ini agar bisa bergerak leluasa" ucap [Name] sambil menunjukkan hal yang di maksud 'bergerak leluasa', yaitu ekor hitam pekat dengan kuning keemasan menyala di setiap tepi ekornya.

"Sensei! Apa sensei tidak salah menyuruh [Name] menjadi villain seorang diri? Ini sangat tidak adil dan tidak jantan sekali!"

Aizawa-sensei mengangkat alisnya usia mendengar perkataan kirishima, menurutnya ini sangat menarik.

"Saya rasa saya tidak melihat adanya kesalahan di sini. 7 orang peran hero akan melawan [Name] yang berperan sebagai villain. Saya sudah memperhitungkannya dari awal. Terlebih lagi ujian ini di tujukan untuk [Name] dan kalian adalah partisipannya jadi saya harap mohon bantuannya dari kalian semua agar dapat membantu saya melihat sejauh mana kemampuannya"

Iida yang baru saja akan mengangkat tangannya diurungkannya setelah aizawa-sensei menginterupsi dengan cepat, 

"Saya tidak menerima pertanyaan lagi karena kita akan memulainya, bagi yang namanya disebutkan mohon membentuk kelompok baru dan mulai menyusun strategi, sisanya ikut saya karena akan saya arahkan untuk memainkan peran korban"

***

"Aku tidak menyangka kalau murid baru itu langsung memegang peran yang berat" Ujar shinso.

"Aku juga, padahal ia baru saja masuk kemarin" sambung yaoyorozu.

"Aku tidak begitu memikirkan dia murid baru kemarin ataupun murid lama, yang jelas kita butuh strategi untuk ujian ini karena aku sama sekali tidak tahu seperti apa quirk miliknya. Midoriya, apa kamu ada ide? atau mungkin yang lain?"

Midoriya diam. Ia berpikir sejenak mengingat-ingat seperti apa quirk yang dimiliki [Name]. Karena saat perkenalan kemarin [Name] tidak menjelaskan tentang quirk nya.  

"Entahlah todoroki. Yang aku tahu quirk milik [Name] itu hampir sama dengan quirk yang aku miliki"

"Maksudmu quirk hitam yang tidak kamu ketahui itu? Saat kamu bertarung denganku?"

"Iya shinso. Quirk hitam yang tiba-tiba saja aktif dengan sendirinya"

"Midoriya, apakah quirk hitammu memiliki kelemahan? Misalkan seperti black shadow-ku, ia lemah terhadap cahaya. Mungkin kita bisa menggunakan kelemahan dari quirk hitam mu dan kita terapkan pada [Name]"

CompatibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang