6. The trigger got her

73 12 1
                                    

Satu hari sebelumnya, tepat saat detik-detik jam pelajaran akan berakhir, aizawa-sensei memberitahukan bahwa akan ada latihan kecil-kecilan pada esok hari. Aizawa-sensei memperingatkan kepada seluruh murid kelas 1-A untuk beristirahat yang banyak dan mempelajari semua materi hari ini agar dapat dipergunakan di esok hari.

Hari yang dimaksudkan tiba. Semua murid berkumpul di ground beta setelah lengkap mengenakan kostum pahlawan mereka.

Tak terkecuali [Name] yang juga hadir dengan tampilan yang juga berbeda walau tanpa menghilangkan aura mesir kuno yang dimiliki sebelumnya.

Kostum [Name] sudah diperbarui walau kostum itu bukanlah kostum akhir jadi. Kostum yang [Name] pakai saat ini hanyalah replika percobaan sebelum [Name] benar-benar menerima hasil akhir kostumnya.

Permintaan kostum [Name] bisa dibilang agak rumit karena kostum nya disesuaikan dengan quirk milik [Name]. Kostum [Name] memilki bentuk seperti baju pada umumnya. Berlengan pendek dan panjang celana sampai setengah pahanya. Kostumnya berbahan latex putih dan masih menyisakan kain tembus pandang tipis di kedua lengannya dan kakinya.

Tidak lupa dengan kalung keemasan yang melingkar hampir menutupi setengah pundak atasnya sebelumnya, kini kalung keemasan itu berubah menjadi kecil dan hanya melingkar di sekitar kerah bajunya. Lalu tambahan hiasan lencana keemasan di kedua pundaknya. Dan perubahan terbesar yang terjadi, [Name] memakai sepatu boots.

Semua terpana, terlebih mineta, si mesum ungu yang mengharapkan kostum milik [Name] terlihat lebih vurgal. Beruntung beberapa siswa seperti Iida, kirishima dan sero berusaha menasehati mineta sedangkan siswi lainnya jirou, hagakure, dan ashido  berusaha menghabisi mineta. Untung saja shouji langsung menangani situasi sehingga mineta tidak langsung dihabisi sebelum latihan di mulai.

Yang lain ketika melihat kejadian tersebut hanya menggelengkan kepala, terkecuali midoriya yang sedang memperhatikan [Name].

Wajah [Name] terlihat begitu tenang, tanpa menunjukkan ekspresi di sana. Tatapannya tampak nanar, garis senyum pun tak terlihat di sana.

Membuat midoriya sedikit khawatir karena [Name] tidak terlihat seperti biasanya.

"[Name], kamu baik-baik saja?"

[Name] menoleh dengan lambat, "Aku baik, kok" garis senyumnya pun terlihat sangat terpaksa.

Midoriya tidak lagi bertanya. Ia hanya mengangguk ketika [Name] menjawabnya dan midoriya kembali membuang pandangannya.

Entah hanya firasat atau memang [Name] terasa begitu berbeda dari sebelum-sebelumnya.

Mengetahui hal itu tentu membuat midoriya sedih.

***

Semua murid kelas 1-A telah mendapatkan pasangan lawan mereka. Aizawa-sensei telah membaginya dan mengatur giliran siapa yang akan maju nantinya. Dan pelatihan (pertarungan) kecil-kecilan itu di buka dengan pertarungan antara Kaminari dan Iida, kemudian diikuti dengan pertarungan kedua Tokoyami dan Asui, lalu pertarungan berlanjut terus sesuai dengan urutan dengan lawannya.

Saat Aizawa-sensei melakukan pembagian pasangan lawan, seluruh murid berharap mereka tidak dipasangkan dengan Bakugou. 

Dan siapapun yang dipasangkan bakugou pasti sial sekali karena Bakugou adalah orang yang tidak mengenal kata ampun, bahkan jika ia berhadapan dengan siswi manapun. Ia tidak akan berniat membiarkan siswi yang menjadi lawannya menang, justru di saat ini lah Bakugou bisa mengerahkan seluruh tenaganya.

Dan sepertinya orang tersial yang terjadi pada hari itu adalah [Name].

[Name] akan menjadi pasangan lawan dari bakugou katsuki, sang siswa tempramental dengan quirk meledaknya.

CompatibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang