Seusai jam makan siang, semua murid diminta untuk bergegas mengenakan pakaian hero suit mereka lalu berkumpul di sisi lain gedung untuk melakukan penilaian mingguan dalam keterampilan bertarung. Metode yang satu ini adalah metode pembelajaran yang Aizawa usaha terapkan pada murid kelasnya, A-1. Mengingat banyak sekali kejadian-kejadian kelas berat yang anak muridnya telah dilewati Aizawa memutuskan untuk mengaplikasikan metode ini untuk percobaan sementara. Metode ini mungkin terlihat melelahkan dari yang biasanya, tapi sepertinya seluruh murid A-1 terlihat amat bersemangat dan menanti metode pembelajaran ini.
Seluruh murid akan dibagi menjadi empat grup dalam minggu ini, yang berarti dalam satu grup akan dua grup berisikan enam orang, satu grup berisikan lima orang dan grup terakhir berisikan empat orang di alamnya. Dalam satu grup tersebut akan melawan robot latihan buatan dari Hatsume Mei, siswi dari departemen pendukung kelas H-1.
Percobaan metode ini baru yang kedua kalinya dilakukan. Tentu saja tingkat kesulitan minggu ini dinaikkan dari sebelumnya dan dalam waktu satu jam sudah dua grup yang maju melakukannya.
Dalam pelaksanaannya, grup yang akan mulai melakukan penilaian ini akan diletakkan di sebuah arena yang dirancang seperti pemukiman disekitar warga dan Aizawa akan memantu dari balik kaca besar yang jaraknya cukup jauh dan tinggi. Dengan ada diposisi seperti ini ia mampu melihat semua pergerakan yang dibuat oleh setiap muridnya.
"Sepertinya serius sekali, apa yang menarik disana?" Present Mic berjalan memasukin ruang pantauan Aizawa dan berjalan mendekati Aizawa yang tidak bergeming memperhatikan asal suara.
"Ah, jadi ini yang kamu sarankan ke kepala sekolah itu ya? Jadi rencanamu berhasil dikabulkan ya?"
"Ya, kepala sekolah langsung menyetujuinya begitu saja sebelum aku selesai menyampaikan pendapatku"
Gelak tawa Present Mic memecah ruangan, "Hahaha, aku sudah bilang ide mu itu pasti akan langsung diterima kepala sekolah tanpa ia melihat proposalmu"
Aizawa langsung menyanggah, "Jangan berlebihan. Bisa jadi itu hanya sebuah kebetulan"
Present Mic tersenyum, "Ya terserahlah, anggaplah apapun itu... Oh- Bukan kah itu Bakugou Katsuki-kun?"
Aizawa tidak menjawab, diamnya sendiri sudah menjadi jawaban dari pertanyaan Present Mic. Keduanya seketika seakan dibuat lupa apa yang tengah mereka perbincangkan setelah melihat aksi brutal (seperti biasanya) Bakugou.
"Sebenarnya ada yang membuatku merasa aneh akhir-akhir ini dengan Bakugou-kun"
"Hm?"
"Akhir-akhir ini Bakugou-kun tidak seribut yang biasanya. Dia lebih diam dan lebih mengacuhkan banyak hal. Apa mungkin itu memang dari karakternya dia, ya?"
Aizawa kembali bergabung dalam percakapan, "Aku tidak merasakan hal itu"
"Heh? Sungguh? Tapi sebaiknya kamu coba perhatikan kembali. Jujur saja aku juga berpikir mungkin itu hanya pikiranku saja. Tapi aku sudah memperhatikan dia sebulan terakhir, tingkahnya yang tidak memberontak dan angkuh justru membuatku risih. Aneh sekali ya, padahal bagus kalau seandainya Bakugou-kun berubah menjadi lebih penurut" keluh Present Mic.
Aizawa menghela napas, "Berhentilah berucap seperti itu jika kamu mencoba untuk mengembalikan 'Kesenangan'"
"Ha, jadi aku ketahuan ya? Ya itu yang aku berusaha ucapkan, Bakugou-kun yang menjadi penurut membuat kesenangan hilang— Wow, omong-omong apa itu tadi? Giliran siapa yang sedang berlatih saat ini?"
"Ini grup yang ketiga setelah kedua. Yang barusan itu adalah ulah [Name]" Aizawa kemudian meraih sebuah mic di depannya, lalu ia menekan tombol yang lain membuat suaranya terhubung pada pengeras suara, "Ingat, buat kerusakan seminim mungkin! Jangan ada banyak kerusakan terutama gedung"
KAMU SEDANG MEMBACA
Compatible
FanfictionBakugou Katsuki x readers as [Name] [Name] adalah seorang gadis yang pernah di jumpai saat pelatihan camp sebelum musim panas yang membantu melawan aliansi villain ketika penyergapan terjadi. Dan dia adalah gadis yang sama yang tengah berdiri di dep...