Singkat banget cerita porsenitas selesai, begitu juga hubungan gue dengan Dio. Kelas gue menang untuk beberapa game, dan runner up di sisa kompetisi. Menjadi kelas dengan semester akhir yang baik, dan topik hangat di setiap acara guru di sekolah.
"Terus kenapa lo putus?" Tanya Ayu, sambil memicingkan sebelah mata nya, duduk di atas meja gue di jam istirahat,
"Gue, ngikutin saran mantannya," Kata Gue, tanpa menunggu introgasi dari temen temen lain, karena gue masih ga tahan sama pertanyaan bertubi-tubi, mereka diem, menunggu gue malanjutkan cerita,
"Gue juga baru tau, kalo," gue menelan ludah- "manda," mata gue terarah ke manda, dan dia membalas tatapan gue, lalu tersenyum "adalah mantannya Dio,"
gue membuang muka dan melihat Dio, dia terlihat duduk terdiam di meja nya, "dan memang baru semalam, gue mengirimkan message berisi permintaan udahan,"
diikuti sama kalimat, 'karena gue juga lagi suka sama orang lain, io'
"Gue mutusin Dio karena bentar lagi kan kita mau UAS, jadi gue mau fokus UAS, dan gue juga bilang kalo gue gamau lagi sama dia, gue lebih suka sama orang lain, gue bilang gitu"
"Lo gila sih" Ujar Farah
"Badass banget tapi," Ujar Ayu
"HAHAHAHAHA" kata temen gue satunya lagi tapi serius gue barusan baru lupa namanya siapa,
Dan semenjak kejadian itu, gue malah ga pacaran sama siapa siapa dan memilih buat sendirian, menjadi boomerang buat gue sendiri karena gue juga malah jadi gagal move on dari Dio, Dio juga ga deket sama siapapun, tapi ya itu tadi, gue sama Dio juga terlalu canggung buat ngobrol, hanya mengucapkan selamat ulang tahun kepada masing masing, karena jarak ulang tahun kami yang cuman 3 hari doang.
sampai gue memasuki semester 3 SMP, alias masuk kelas 2. Pindah kelas, nggak sekelas lagi sama Dio, karena kebetulan sistem acak ada di kelas 8.
"Gue masuk kelas A," ucap gue,
"Lo sendirian dong, di kelas itu? Gila sih, San, gue ga bisa bayangin gimana jadi elo" Ayu mengibaskan tangan nya, meniru beberapa gaya anak kelas A.
Kelas A itu ibarat kelas neraka bagi gue, karena selain gue ga kenal sama sekali sama orang-orangnya, pindah kelas emang jadi nightmare banget sih buat gue,
and its happen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Manusia 1/2 Setengah
Teen Fictionmendefinisikan sandwich generation di tengah-tengah hustle culture