SIPENIKMAT HALU, MAKLUM GAK BERPENGALAMAN JADI BANYAK TYPO. NAMANYA JUGA MANUSIA, GIMANA SIH? GATAU DAH
•••
Agnes menghela nafas panjang, akhirnya ia dapat bernafas lega setelah api dapurnya telah di padam kan.
Agnes terduduk lemas di sofa ruang tengah, walau sudah lega tapi jantungnya masih tetap berdetak kencang. Sangat sangat shock ketika melihat api yang lumayan besar tadi.
"Thanks ya kak, maaf benget jadi ngerepotin" ucap Agnes tertunduk lesu.
Ah, untungnya tadi ada malaikat penolong yang datang. Nasip baik Tuhan masih menyayangi Agnes dan mengirimkan Malaikat tampan wujud tan Jason ini.
Tadi sebenarnya Jason a.k.a senior Agnes di kampus, sengaja ingin berkunjung ke apartemen nya. Jason juga membawa makan siang mengingat si wanitanya itu sangat pelupa sekali untuk makan.
Eeitt tunggu! Wanitanya? Dasar Jason belum apa apa udah dicap aja huh!. Semua nya itu bergantung ditangan author HAHA. Tunggu saja bebepkyuhh.
Skip back ke topik.
Dan sangat sangat kebetulan ketika baru memencet bel tadi Jason sudah menemukan Agnes namun tidak dalam keadaan yang baik. Wajah cewe itu terlihat pucat pasih, tubuh nya juga bergetar, menandakan betapa shock nya dia.
Tanpa pikir panjang mereka berdua segera memadamkan api yang untung belum menyebar dan tidak terlalu besar itu. Ah ralat Jason sendiri maksudnya, Agnes? Gadis itu hanya melongo seperti orang bodoh sedari tadi. Bingung harus melakukan apa padahal ada banyak yang bisa dilakukannya.
"Sans, emang kenapa bisa sampai kebakar sih Nes?" Tanya Jason duduk di depan Agnes. Baru saja ia kembali dari dapur setelah membereskan sisa sisa kebakar tadi.
"Em... I-itu. Anu kak..." Jawabnya bingung sendiri. Agnes mengangkat kepala nya, menatap wajah tampan dan gosong Jason.
APA!. GOSONG?!!
"Ptffff... Hahahahaha lucu banget sih kak" kekeh Agnes terpingkal pingkal.
Jason menarik sebelah alisnya, apanya yang lucu? batin cowo itu.
Seakan mengerti maksud Jason, Agnes segerah meraih ponselnya disaku. Membuka kemera nya dan menangkap gambar wajah tampan Jason yang sayangnya hitam gosong itu.
"Liat deh lucu banget HAHA, gemoy"
Jason tersenyum tipis, ada rasa senang dalam hatinya saat melihat Agnes yang tertawa karna dirinya.
•••
Kring.
"Halo iya?"
"Apa benar ini nomor keluarga atas nama Raja?"
Hening.
"Halo apa benar?"
"Ah iya siapa ya?" Tanya Agnes memastikan.
"Baik kalau begitu, kami dari pihak rumah sakit menemukan nomor nona dalam panggilan terakhir pasien bernama Raja. Kami minta agar keluarga segerah datang kerumah sakit untuk tindakan lebih lanjut"
Pyarrr
Ponsel Agnes jatuh begitu saja, barusan beberapa jam yang lalu cowo itu masih berada disampingnya. Menatapnya dengan lekat, mengacak rambut nya, menggenggam tangan nya.
Apakah Tuhan sedang menghukum Agnes? Cewe itu menangis dalam diam tak tau harus melakukan apa, hati sangat menghawatirkan orang itu.
"Ajaaa" lirih Agnes.
"ENGAK, ENGAK, ENGGAK, ENGGAKKKKKKKKKKKKK" Mimpi! Mimpi itu datang lagi dalam tidur Agnes, tidak cukupkah penderita nya? Sehingga mengulang kembali memori kelam itu.
Agnes terduduk lesu, bersandar di kepala kasur Queen size nya. Dengan pencahayaan minim itu air matanya jatuh begitu saja.
"Ajaaaa... Enggak, lo masih masih hidup. Aja masih hidup!!! RAJA LO DIMANAA! KELUAR RAJA! GUE BUTUH LO! GUE TAU LO SEMBUNYIKAN, HAH? KELUAR JA KELUAR. PERMAINAN LO GAK LUCU... Hiks"
Agnes berlari dari kasurnya, berlari kesana kemari. Agnes membongkar semua lemarinya. Membuka gorden dan seluruh lacinya. Agnes yakin manusia itu pasti sembunyi disekitar sini. Dia belum mati! Ya, d i a belum M A T I !!!
Agnes terdiam sejenak, hatinya terenyuh saat menyadari kelakuan bodoh nya. Tubuh Agnes jatuh ke marmer kamarnya itu.
"Aja maafin gue..." Lirihnya
"Gue udah coba ikhlas Ja, gue udah berusaha sekeras mungkin. Tapi gue gak bisa lupain lo. Maafin gue... Maafin. Gue gak mau lo sedih cuma gara gara cewe gak berguna kaya gue... Hiks."
Menangis. Hanya itu yang dapat dilakukan seorang cewe lemah seperti Agnes, hati nya begitu sakit.
Agnes bangkit dan berjalan menuju meja samping ranjangnya. Membuka laci kecil disana dan mengambil botol kecil yang berisikan banyak pil. Agnes mengambil tiga butir dan menelan nya tanpa minum.
Setelah dirasa cukup tenang Agnes menarik selimut dan memejamkan matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love Substitute
General FictionHidup dengan kehampaan, terasa kosong, membuat seorang cewe Agnesia Maruby menjadi pribadi dingin yang tak tersentuh. Namun saat SMA Agnes malah menemukan orang yang menghidupkan nya, yang memberinya dan mengajarkan nya arti cinta. Karena sungguh aw...