-Hanya sebuah jaket army yang mengingatkanku pada pemilik netra sayu itu-
Anindya leviona Anggini
******
"Weh, serius amat lo." ucap sang Adik melempar kacang yang di pegangnya, sang kakak menoleh dengan tatapan membunuhnya "Bisa pergi gak lo!"
"Yeah, santai aja kali, yaudahh lanjutin ya kakakku sayang nanti adekmu yang cantik ini mau nyalin kerjaanmu," ujar sang Adik yang di balas tatapan malas dan decakan kecil olehnya"Ck, Buang aja tuh otak percuma di panjang doang!"
"Kalau di buang nanti memori tentangnya dan saat bersamanya akan hilang dong, sad banget." ucapnya so dramatis.
"Dih najis, anak kemarin sore aja so bucin" ucapnya menjitak kepala adik satu satunya ini, "lagian nih ya dengerin, belajar dulu baru urusin cinta" ucap sang kakak dan beranjak pergi.
Anindya leviona Anggini, panggil saja dia Yaya, anak kedua dari 3 bersaudara. Gadis periang dan ceria yang ia tunjukan hanya pada keluarganya namun tidak dengan lingkungannya, tak hanya pintar tapi ia juga sedikit ceroboh tentang beberapa hal, sosok yang terbilang agak tomboy namun tak menurunkan kadar kecantikanya, hobi main gitar tapi benci menyanyi.
Anindita noviona anggini, panggil saja dia Dita, Anak ketiga dari tiga bersaudara atau di sebut juga si bungsu. Dengan tingkahnya yang manja kadang kekanak kanakan, namun tak bisa di pungkiri rasa pedulinya paling tinggi, gadis berparas cantik yang di gilai para kaum adam, tak ada satu minggu ia lalui tanpa sosok pacar, padahal rekor paling lama pacaranya 1 bulan?, Tidak terlalu pintar dalam materi namun ia ahli dalam menggambar dan menyanyi.
Raihan Anggara, Anak sulung di keluarga ini panggil aja dia dengan sebutan kak rai. Sosok pria yang penyayang dan penyabar, selalu jadi penengah saat kedua adiknya bertengkar, dengan lemah lembut sikapnya mampu membuat seluruh wanita luluh seketika tunduk padanya.
Tak lupa juga dengan parasnya yang membuat wanita antri mendaftar sebagai pacarnya. Namun sayangnya kak rai kurang bergaul dengan prempuan sehingga membuat ia cuek karena baginya dia sudah menjadi raja untuk para ratu di rumahnya setelah ayahnya meninggal ialah yang harus menjadi tiang di rumah ini.Renita Anggini, malaikat di keluarga ini sosok yang penyayang dan tegas terhadap anak anaknya, wanita single parent yang rela banting tulang untuk mencari nafkah bagi anak anaknya yaitu dengan bekerja sebagai desainer walaupun tidak terlalu besar tapi setidaknya mampu menghidupi buah hatinya. Tak hanya pintar mendesain tapi bunda juga pintar dalam memasak dan memecahkan masalah.
*****
"Kak, kalau kakak pergi nanti aku di sini sama siapa, hiks" rengek Dita yang kini berada dalam pelukan kakaknya.
"Kakak kan mau lanjutin kuliah di sana, kalau kamu ikut nanti gimana sekolah kamu, terus nanti bunda di sini sama siapa?"
"Lebay banget sih lo, cuma ke luar negri belum luar planet kakak perginya!" ucap Yaya tiba tiba nongol dengan tumpukan belanjaan di dapur.
Meja persegi panjang itu menjadi saksi dalam perbincangan keluarga ini, dentingan piring dan sendok yang beradu di sana, tak lupa juga dengan beberapa ocehan Yaya dan rengekan Nita, seulas senyum terbit di bibir Bunda "Lihatlah yah, aku berhasil mendidik anak anak kita menjadi anak yang baik, saling menyayangi dan juga nurut" batinnya.
"Bun, Rai berangkat sekarang yah, takut ketinggalan pesawat tinggal 1 jam lagi" ucap Raihan melihat jam di pergelangan tanganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phytagoras Hati
Teen FictionSeperti layaknya rumus phytagoras yang teramat memusingkan, lantas apa bedanya dengan cinta segitiga yang menyakitkan? Bukan, ini bukan tentang kisah cinta segitiga antara dua sahabat yang mencintai laki laki sama, atau tentang seorang yang rela mel...