11. Ruang CEO

17.3K 1K 8
                                    

Bantu aku untuk support cerita ini dengan cara like dan comment ya, dengan begitu, aku bakalan semangat untuk update terus nih!

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Gak di komen gak aku lanjutin ah ceritanya ☹️

Jason mendekati perempuan yang berada di hadapannya ini bukan sebagai perempuan yang ia cari tapi sebagai dokter yang menolongnya

"Jasmine Gistara, telah berubah dari yang awalnya pemabuk-"Ucap Jason tepar ditelinga Jasmine

"Berbalik bak bidadari menjadi seorang dokter"Ucap Jason tersenyum menatap wajah Jasmine

Jasmine melirik lelaki itu namun mengalihkan pandangannya lagi, sorot mata Jason sangat mematikan untuk saat ini

"Kenapa? Apa kamu masih mengingat ku? Mengingat kejadian di tepi pan-"

"Diam"Ucap Jasmine memotong ucapan Jason

Ia sudah tidak ingin lagi mendengar apa yang Jason katakan, sungguh Jasmine sudah berusaha mengubur ingatan itu bersama dengan bayang-bayang wajah Jason

Walaupun, tidak sepenuhnya tertutup sempurna bahkan hanya bisa setengahnya saja, setidaknya ia mempunyai niatan untuk tidak mengingat hal itu

Namun sangat di sayangkan dua tahun berlalu dan dua tahun juga Jasmine berusaha menutupi semuanya, mengubur dalam-dalam

Dan sekarang? Ia di pertemukan lagi sebagai atasan dan bawahan, entah bagiamana rencana Tuhan pada mereka berdua

Seakan-akan dunia mempermainkan keduanya untuk saling bertemu, "Bagaimana? Apakah ruangan tenaga medik khususnya dokter cukup nyaman?"Tanya Jason yang sudah berada dihadapan Jasmine

Jasmine meneguk salivanya dengan susah payah dan menganggukan kepalanya

"Bagus kalau begitu, kalau tahu salah satu dokter di sana adalah kamu, saya akan buatkan ruangan khusus yang lebih nyaman untukmu"Ucap Jason menyentuh pipi Jasmine

Melihatnya dengan lekat, "Pak"Ucap Jasmine memundurkan tubuhnya

Jason berjalan setapak demi setapak mendekati Jasmine, begitu juga Jasmine dan mundur perlahan hingga punggungnya terbatas oleh dinding

"Mau kemana? Kenapa takur sekali?"Tanya Jason dengan menyeringai

Jasmine menahan nafasnya, "Pak-"Lirih Jasmine menatap wajah Jason yang sudah tepat berada dihadapannya

"Iya?"Jawab Jason

"Bisa gak saya balik ke ruangan saya aja? Ada banyak yang harus saya urus"Ucap Jasmine meohon

Jason tertawa dan masih di depan wajah Jasmine, "Salah satu urusan mu adalah saya, jadi untuk apa kembali?"Tanya Jason menyeringai

Jason memiringkan wajahnya melihat hal itu Jasmine dengan takut memejamkan kedua matanya

Jason menggelap sudut bibir Jasmine yang terdapat bercak kopi di sana, "Kenapa merem gitu? Berharap saya menciummu?"Tanya Jason

Dengan kesal, Jasmine mendorong dada Jason dengan keras, "Pelecehan terhadap karyawan!"Ucap Jasmine tidak terima

"Bagaimana bisa di sebut pelecehan? Aku hanya membantu mengambil bercak kopi di sudut bibir mu aja. Atau-"Jason berjalan mendekati Jasmine lagi

"Kamu bersedia untuk saya lecehkan?"Tanya Jason menaik turunkan kedua alisnya sembari menyeringai

Jasmine Gistara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang