"Kau datang seorang diri?" tanya salah satu pengawal.
"Tentu saja, tidak ada gunanya membawa polisi daerah sini, semua sudah dalam kendalimu. Polisi-polisi yang korupsi. Benarkan Matsumoto-San?" kata Shinichi ringan.
Saat itu ia berada di sebuah gudang ikan tua milik PT. Matsumoto. Sota Matsumoto seorang pria berusia empat puluhan dan gemar mengisap cerutu. Berkat kegemarannya itu, wajahnya tampak lebih tua dari usia yang seharusnya. Matanya cekung gelap, pipi serta dagunya tirus. Ketika melihat Shinichi datang, ia muncul dari dalam kegelapan dari balik barisan para pengawalnya.
"Periksa dia," pinta Sota.
Salah seorang pengawal memeriksa Shinichi dengan metal detector untuk memastikan ia tidak membawa penyadap ataupun pemancar.
"Semua bersih," pengawalnya memberi laporan.
"Shinichi Kudo," panggil Sota parau.
"Dimana Akemi?" tanya Shinichi.
Seorang pengawal lainnya membawa Akemi yang mulutnya masih dibungkam dengan lakban. Ketika melihat Shinichi, ia meronta-ronta berusaha melepaskan diri. Shinichi tampak geram, tangannya terkepal.
"Dimana data itu?" tanya Sota.
Shinichi mengeluarkan sebuah USB dari sakunya, "Semuanya disini,"
"Bagaimana aku bisa tahu keasliannya? Dan bahwa kau tidak mengcopynya?"
"Kenapa tidak kau tanyakan saja pada anak buahmu yang sekarang sedang menggeledah rumah Shiho? Apakah ada copy datanya disana?"
Sota mengernyit.
"Ya aku tahu. Kau menggeledah rumah dan klinik Shiho, kau juga bermaksud menculiknya tapi aku sudah mengamankan Shiho di tempat lain,"
"Hmph! Kau memang hebat seperti yang dielu-elukan Shinichi Kudo," cemooh Sota.
"Aku juga tahu kau menggunakan perahu untuk membuang limbah B3 ke tengah laut. Pabrik pengalenganmu memang menggunakan sistem pembuangan yang aman sehingga tim forensic tidak menemukan sesuatu yang ganjil disana, jarak dari bibir pantai pabrikmu dengan titik biasanya para nelayan mencari ikan juga cukup jauh, sehingga kau mengira kau akan aman dari tuduhan, kau memiliki alibi. Tapi aku sudah mengumpulkan sejumlah bukti dan saksi yang melihat orang-orangmu membawa B3 itu ke tengah laut. Kau mendendam kepada para nelayan yang tidak bersedia bekerja dibawah perusahaanmu,"
"Hmph! Mereka tidak bersedia menjual ikan-ikan padaku,"
"Karena kau memaksa menetapkan harga mereka dibawah harga pasar! Dan sekarang kau mematikan mata pencaharian mereka! Tidak hanya itu, limbah-limbah itu memberikan sejumlah dampak penyakit pada mereka!"
"Mereka pantas mendapatkannya,"
"Bukan berarti kau bisa bertindak seenaknya hanya karena kau keponakan menteri perikanan dan kelautan,"
"Tidak perlu berpanjang-panjang lagi! Sebaiknya cepat serahkan data itu!"
"Lepaskan Akemi terlebih dahulu!"
"Kau kira aku bodoh!"
Dua pengawal menghampiri dan menahan Shinichi. Mereka memaksa mengambil USB itu dari tangan Shinichi. Kemudian mereka mencolokkan USB itu pada sebuah laptop untuk mengecek kebenaran datanya. Begitu melihat lampu USB menyala, Shinichi puas. Alat pemancar itu akan aktif setelah USB nya dibuka.
"Silahkan Tuan," pengawal tersebut mempersilakan Sota untuk memeriksa laptop.
Sota pun melongok monitor dan terus menyorotnya sampai bawah, "Kalian sekeluarga sudah sampai sejauh ini rupanya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn Concerto
FanfictionHai Minna San! Pipi Tembam kembali lagi bersama fanfic CoAi/ShinShi. Adapun cerita ini Pipi Tembam terinspirasi dari drama Taiwan yang judulnya Autumn Concerto, pemainnya Vannes Wu hehehe... Mirip-mirip dikit tapi tak persis sama lah, disesuaikan d...