02. Hilang

36 10 4
                                    

Happy Reading💜

***

"Cinta itu sederhana, jika kamu tidak mampu membuatnya tertawa, cukup tidak membuatnya terluka."

***

Setelah itu, sekitar lima menit keduanya terdiam. Suasana canggung, ditambah Neila yang bingung harus bicara apa. Karena mustahil bagi Leo jika ingin membuka percakapan.

"Em, Ayang," cicit Neila yang masih bisa didengar Leo.

"Hm."

"Jadi jalan-jalan gak?"

"Jadi."

Neila langsung berbinar menatap Leo.
"Ke kuburan, 'kan?"

Tatapan yang tadinya berbinar berubah menjadi kebingungan. "Kenapa ke sana?"

"Mungkin lo mau reuni dengan saudara lo."

"MAKSUDMU AKU SETAN GITU?!"

"Bukan ya? Mirip kok."

Neila menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Memiliki kekasih dengan mulut sadis sudah menjadi cobaan terberatnya. Tapi dia tak bisa melupakaan Leo meski hanya sesaat.

Sedangkan bagi Leo, sebuah kesenangan muncul saat melihat kekesalan diwajah Neila. Berbeda lagi jika melihat wajah kesal kakaknya. Rasanya seperti ingin langsung membuangnya ke laut.

Dasar adik durhaka.

Leo tersenyum tipis, sangat tipis bahkan seperti tidak tersenyum.

"Ya udah ayo."

"Gak mau kalau ke kuburan!"

"Enggak."

"Terus kemana?"

"Ke kebun binatang."

"Jangan bilang kalau kali ini kamu mau nyamain aku dengan monyet?"

"Enggak."

"Serius?"

"Iya. Gak mirip soalnya."

Sedikit harapan muncul dihati Neila. Berharap kekasih sadisnya itu sedikit memujinya. "Ih serius? Terus mirip apa dong?"

"Gorila."

Pupus sudah harapan Neila yang hampir terbang kelangit ketujuh, justru membuatnya tenggelam kedasar samudra.

"LEO!!!!"

***

Puas mengerjai Neila hingga sangat kesal, bahkan saat di perjalanan pun gadis itu diam. Padahal biasanya Neila sangat cerewet sudah mirip seperti burung beo yang tidak bisa berhenti berkicau.

Dan sekarang, dua orang itu sudah sampai di parkiran kebun binatang. Kurang lebih sepuluh menit yang lalu mereka sampai. Dan sejak lima menit lalu Leo terus bertanya hal yang sama.

"Lo mau ikut apa tinggal?"

Masih tidak ada jawaban dari Neila. Gadis yang masih duduk di atas motor itu terus melihat sekitarnya seolah tidak menyadari kehadiran Leo di sampingnya.

Kesal, akhirnya Leo mendecak dan melangkah menjauh. Tidak berapa lama lengannya dicekal seseorang.

Leo menghentikan kakinya, tanpa menolah pun dia tahu siapa pelaku yang mencekal lengannya.

Ya, sosok gadis cantik bertubuh mungil dengan raut cemberut. Dia Neila. Orang yang kesal, berharap kekasihnya mau membujuknya agar kembali ceria, tapi malah membuatnya makin kesal. Memang sangat tidak peka!

LeoLaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang