Happy Reading💙
***
"Aku akan selalu mencintaimu, dan menerima semua masa lalumu."
***
Leo pun tak kalah kagetnya saat melihat aksi Neila yang menanggapi ucapannya serius. Tinggal lima centi dan dia akan kehilangan first kissnya. Neola semakin memajukan wajahnya dan tidak disangka akan ada yang mengacau.
"Leo, Lala. Kalian ... ngapain?"
Tubuh keduanya sontak menegang saat suara lembut itu menghentikan gerakan Neila. Kepala mereka menoleh pada satu objek yang berdiri tidak jauh dari mereka. Dengan cepat Neila dan Leo menjauh dari posisi yang terbilang sangat intim.
Leo berdehem keras, berusaha mengalihkan perhatian mamanya. Ekspresi kagetnya dengan cepat terganti ekspresi datar seperti biasa. "Mama ngapain ke sini?"
Perhatian Vania seketika tertuju pada pertanyaan Leo lalu menjawabnya dengan senyum, ya meski begitu hal tadi tidak bisa dilupakannya begitu saja.
"Oh, Mama? Mama mau bangunin kakakmu. Tau sendiri 'kan kalo gak dibangunin dia gak bakal bangun. Kamu sama Neila gih ke ruang makan."
"Iya, Ma." Leo menjawab. Sedangkan Neila masih mematung dengan kepala tertunduk. Wajahnya merah menahan malu lantaran ketahuan oleh Vania.
Vania berjalan melewati jarak yang terbagi cukup jauh antara Leo dan Neila, dia sengaja menepuk pelan bahu putranya lalu berbisik, "kamu jangan buru-buru. Tunggu udah halal dulu ya."
"Ma."
"Bercanda, Sayang." Vania terkekeh melihat raut kesal Leo. Apalagi wajahnya yang memerah. Sial sekali Leo, berniat mengerjai Neila ternyata tidak semulus ekspektasinya.
***
"Ma, Lili hari ini absen aja ya? Lili masih ngantuk."
"Gak bisa, Lili. Salah sendiri kenapa kamu pulang larut tadi malam. Kamu itu cewek lho, Li."
"Lili bisa jaga diri kok, Ma. Lili 'kan ahli bela diri."
"Gak, Li. Kamu harus sekolah. Gak ada absen-absen. Absen lagi Mama blokir kartu kredit kamu. Nilai ulangan kamu turun drastis lho. Kamu pikir Mama gak tau kamu lagi-lagi bolos kuis kemarin."
"Baru kemarin, Ma."
"Ish, kamu tuh Mama aduin Papa nih."
"Eh, jangan dong, Ma."
"Gak, kamu gak akan berubah kalo belum diomelin Papa."
"Mama ih."
"Pa, liat Lili gak mau sekolah lho."
Gadis yang dipanggil Lili itu hanya bisa memasang wajah cemberut dengan bibir dimanyunkan. Masih pagi tapi sudah dapat omelan. Sebenarnya nama aslinya Liona Vernandita Danuarta. Anak sulung dari keluarga Danuarta, hanya selisih satu tahun dengan Leo.
Dia duduk di meja makan. Matanya nenangkap semua makanan kesukaannya, tapi Liona hanya menatapnya dengan tampang tidak selera.
"Lili, makan," suruh Vania.
"Lili gak mau, Ma. Lili kayaknya sakit deh," ujarnya beralasan. Sejak tadi semua bujukan dan rengekannya tidak diindahkan oleh sang mama. Hanya dengan alasan sakit dia bisa lolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
LeoLa
AcakBayangin ada lelaki berwajah tampan, dingin, datar, cuek, kaya, IQ yang diatas rata-rata, dengan mulut sadis gak ada lawan. Bayangin aja dulu. Karena lelaki yang seperti itu hanya milik Neila Kinara Wijaya seorang. Gadis cantik bertubuh mungil, den...