"Pelajaran kali ini, cara mempraktekkan bikin anak!"
•
•
•
Remaja SMA
Suara tawa lagi-lagi menggelegar, "bego lo anjing! Mana bisa kayak begitu tolol!"Bokuto menggaruk kepalanya, "ya gue juga gak tau, intinya gitu Tet."
"Lah si Suna ngapa kagak nyampe-nyampe ya? Kan gak mungkin kesasar dia," ujar Kuroo.
Seruputan dari teh gelas menjadi jawaban atas pertanyaan Kuroo. "Bisa aja, siapa tau dia kejebak sama OSIS."
"Iya dah bang jago."
*
*Pintu coklat bertajuk IPS 5 itu terbuka, menampilkan sosok Suna yang berjalan masuk menuju depan papan tulis berada.
"Hai teman-teman tercinta! Hari ini jamkos sampe istirahat, gurunya lagi tidur."
Cengiran khas Suna tidak luput dari seluruh pasang mata. Ia menggeret meja guru, menyesuaikan posisinya.
"Kita nonton film aja yuk? Gue minjem LCD proyektor nih," celetuk Semi.
Kiyoomi sudah membawa laptop yang entah punya siapa dipinjam. Flashdisk putih yang berhias gantungan kepala Barbie tersambung pada layar laptop.
"Aanghh!"
Sontak para siswa menutup mata, bersamaan teriakan kaget.
"Heh bocah tolol! Gak ngotak banget sih nonton bokep pake layar LCD!" Protes salah satu siswi.
Suna menggebrak meja, "pelajaran kali ini! Cara mempraktekkan bikin anak!" Seru Suna. Mengabaikan teriakan protes dari para siswi.
"Ini sekaligus ujian menahan jagoan kalian supaya gak cepet berdiri," sambung Semi.
Gulungan putih mendarat di sekumpulan para siswa, "tisu, siapa tau ada yang mau?" Sakusa duduk di meja, satu kakinya naik.
Desahan dari wanita yang ada di layar terdengar keras, bahkan hingga keluar kelas. Mungkin jika melewati kelas IPS 5 suara wanita itu akan terdengar, ruangan kelas tidaklah kedap suara.
Brak!
"Sakusa Kiyoomi, Suna Rintarou, Semi Eita, semuanya ke lapangan! Gak ada adap sekali kalian pinjam alat sekolah untuk menonton adegan ini!"
Ini yang anak perempuan benci, yang buat masalah siapa yang kena hukuman satu kelas. Ingin rasanya mereka menendang trio brengsek ini dari kelas mereka, sayang itu hak yang mustahil.
Area lapangan kini berjejer murid IPS 5. Pak Uli, sekalu guru BK berdiri dengan wajah garang. "Ini idenya siapa?!"
Dengan entengnya Suna mengangkat tangan, "saya pak."
Geram, pria paruh baya itu menggeram kesal. Pasalnya lagi-lagi orang yang sama yang membuat masalah. "Kamu lagi, kamu lagi! Suna Rintarou kamu gak bosen apa bikin masalah gak jelas begini?! Saya aja capek lihat nama kamu di buku OSIS! Kamu, puterin lapangan 15! Semi kamu yang pinjam alat itu kan? 13! Sakusa, 10! Yang lain 8!"
"Loh? Gak adil tuh pak, masa saya doang yang paling banyak! Gak adil ini! Bapak gimana sih? Bu Siti udah pusing seribu abad jelasin keadilan, bapak malah gak adil gini? Saya butuh keadilan!" Lagi-lagi orang yang sama, Suna.
"Tegakkan keadilan!"
"Tegakkan keadilan!"
Sakusa juga Semi mengangkat kepalan tangannya, mempertaruhkan nyawanya demi selamatkan teman mereka dari ketidakadilan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja SMA ( Lokal ) Ft. Sunaosa
Fanfiction"Mi, Kiyoomi anjing sini dulu kenapa si bangsat!" "Apaan si setan?! Gue udah kelaperan, buru!" "Itu siapa yang bareng Kenma?" "Akaashi." "Bukan goblok! Sampingnya, rambut abu." "Yang jelas makanya asu! Oh, Osamu itu." "Kelas?" "Mana gue tau, lo pi...